Jakarta | Selama ini stevia kerap digadang-gadang sebagai pemanis sehat pengganti gula. Namun, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah asal India, Dr. Alok Chopra, justru merekomendasikan alternatif lain yang lebih aman bagi penderita diabetes: allulosa.
Dikutip dari Hindustan Times, Rabu (9/7/2025), Dr. Chopra menegaskan bahwa allulosa lebih ramah bagi kesehatan dibandingkan stevia. Allulosa merupakan jenis gula langka alami yang tidak memicu lonjakan kadar gula darah dan cenderung aman bagi penderita diabetes maupun mereka yang tengah menjalani diet ketat.
Menurut Cleveland Clinic, allulosa secara alami terkandung dalam kadar kecil pada buah ara, kismis, gandum, dan molase. Baru pada era 2010-an, allulosa mulai dikembangkan sebagai pemanis alternatif komersial. Kelebihannya, allulosa menawarkan rasa manis yang nyaris identik dengan gula pasir biasa, tanpa aftertaste pahit seperti yang kerap ditemukan pada pemanis buatan lain.
Ahli gizi Anthony DiMarino menjelaskan, secara kimia, allulosa memiliki struktur mirip fruktosa yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan. Namun, yang membedakan, hanya sekitar 70 persen rasa manis gula yang dihasilkan allulosa masuk ke tubuh. Setelah diserap oleh usus halus, zat ini langsung dikeluarkan oleh tubuh sehingga hampir tidak menambah kalori.
“Allulosa cepat keluar dari sistem pencernaan dan tidak memberikan dampak signifikan terhadap kadar gula darah maupun asupan kalori harian,” ujar DiMarino.
Keamanan allulosa sudah diakui oleh badan pengawas makanan internasional, termasuk FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat, serta sejumlah negara seperti Jepang, Meksiko, Singapura, dan Korea Selatan.
Namun, sebagaimana pemanis lain, konsumsi allulosa tetap harus diperhatikan porsinya. Beberapa penelitian mencatat, dalam jumlah berlebih, allulosa dapat menimbulkan efek samping ringan seperti kembung, mual, atau gangguan pencernaan.
Di tengah kekhawatiran akan gula pasir yang menjadi biang kerok obesitas dan diabetes, kehadiran allulosa menawarkan harapan baru. Meski demikian, bijaklah dalam penggunaannya. Sebab, apapun yang berlebihan, sekalipun lebih sehat dari gula, tetap bukan pilihan yang bijak.(*)
Komentar