Jakarta | Bagi para pengendara motor, perawatan kendaraan adalah kunci keselamatan dan kenyamanan berkendara. Namun, masih banyak yang menganggap enteng soal pergantian gear set—komponen penting yang menghubungkan tenaga mesin ke roda. Banyak pengguna yang hanya mengganti salah satu bagian, seperti rantai atau gear belakang saja, demi menghemat biaya. Padahal, keputusan itu bisa berujung pada kerugian besar, bahkan membahayakan nyawa.
Menurut Yayan Sudrajat, mekanik senior bengkel motor di kawasan Jakarta Selatan, gear set terdiri dari tiga komponen utama: gear depan (sprocket kecil), gear belakang (sprocket besar), dan rantai. Ketiganya mengalami keausan secara bersamaan karena terus-menerus bekerja dalam sistem yang saling bergantung.
“Kalau hanya satu bagian yang diganti, misalnya rantainya saja, maka gear yang sudah aus akan cepat merusak rantai baru. Hasilnya? Usia pakainya jadi pendek dan malah keluar uang dua kali,” jelas Yayan saat ditemui, Sabtu (28/6/2025).
Lebih lanjut, Yayan menjelaskan bahwa keausan yang tidak merata menyebabkan selip rantai, suara kasar, hingga risiko rantai putus saat motor sedang melaju. “Bayangkan kalau rantai putus pas kecepatan tinggi. Bisa jatuh. Ngeri,” ujarnya.
Selain itu, dari sisi ekonomi, mengganti gear set secara parsial memang terlihat murah di awal, tapi boros dalam jangka panjang. “Ganti satu-satu itu ibarat tambal sulam. Sekali dua kali mungkin aman, tapi lama-lama malah bikin dompet jebol dan motor rusak parah,” tambahnya.
Dari sisi teknis, gear dan rantai yang aus tidak hanya menurunkan performa motor tapi juga bisa merusak komponen lain seperti as roda, swing arm, atau bahkan mesin jika putus mendadak dan tersangkut.
Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Gear Set?
Yayan menyarankan agar pengendara mengganti gear set setiap 15.000 hingga 20.000 km, atau ketika mulai terdengar suara berisik, rantai mudah kendor, atau gigi gear sudah terlihat runcing dan tidak simetris.
Tips Aman dan Hemat,Selalu gunakan gear set original atau merek berkualitas, Hindari pelumasan rantai menggunakan oli bekas, Periksa kekencangan rantai secara berkala, Jika satu komponen aus, langsung pertimbangkan ganti satu set sekaligus.
“Keselamatan itu prioritas. Jangan korbankan hanya demi selisih seratus-dua ratus ribu. Nyawa jauh lebih mahal,” pungkas Yayan. (*)










Komentar