KEK Sanur: Kota Sehat Rasa Bali, Prabowo Resmikan Era Baru Wisata Medis Indonesia

Min.co.id ~ Denpasar ~ Di bawah sinar matahari pagi Pulau Dewata, Bali International Hospital (BIH) resmi dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto, Rabu (25/6/2025). Lebih dari sekadar rumah sakit, fasilitas medis berkelas dunia ini menjadi jantung dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur proyek ambisius yang memadukan teknologi kesehatan canggih dengan kearifan lokal Bali dalam konsep wellness tourism pertama di Indonesia.

“Kita tidak hanya membangun rumah sakit, tapi menciptakan ekosistem kesehatan holistik,” tegas Presiden Prabowo dalam pidato peresmian.

Dalam acara itu, Presiden menunjuk ke arah maket digital futuristik yang menampilkan KEK Sanur sebagai kota mini untuk layanan medis premium. Kompleks ini berdiri di atas lahan seluas 41,6 hektare, dan menjadi pusat rujukan bagi pengobatan modern dan tradisional.

KEK Sanur mengusung konsep “healing through culture”, mengintegrasikan 12 Center of Excellence di Bali International Hospital. Mulai dari onkologi, kardiologi, stem cell therapy, hingga kedokteran estetik, semua difasilitasi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk pemantauan pasien 24 jam nonstop. Tak hanya fungsional, setiap kamar pasien dirancang oleh arsitek ternama, berpadu dengan ornamen Bali yang menenangkan.

Yang membuatnya istimewa, pasien bisa menjalani operasi jantung di pagi hari dan sore harinya menikmati meditasi dan terapi jamu di tepi pantai, jelas Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Ia menyebut, kawasan ini memberikan pengalaman “luxury healing” berbasis budaya lokal.

Bali International Hospital telah menjalin kerja sama dengan 12 asuransi internasional dan 30 rumah sakit global, mempermudah rujukan dan jaminan layanan lintas negara. Yang membanggakan, 65 persen dokter di KEK Sanur adalah tenaga medis Indonesia lulusan luar negeri yang kembali ke tanah air, seperti dr. Komang Ariawan dokter jantung lulusan Singapura yang kini mengoperasikan robot bedah “Garuda IX”.

“Ini kesempatan emas membawa pulang ilmu untuk negeri,” ujarnya penuh semangat.

Tak hanya rumah sakit, KEK Sanur juga menghadirkan “Wellness Village”, area khusus untuk terapi tradisional Bali seperti Usada Bali, yang didasarkan pada naskah kuno dan metode penyembuhan alami. Pengunjung bisa merasakan detox retreat, mandi bunga, hingga konsultasi nutrigenomik di hari yang sama.

“Di sini kami menjadi jembatan antara timur dan barat,” ujar Putu Winastra, kepala pengobatan tradisional KEK Sanur.

Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, sektor wellness tourism Indonesia memiliki potensi senilai US$6,8 miliar per tahun. Dengan KEK Sanur sebagai perintis, pemerintah menargetkan kenaikan 30% kunjungan medical tourist dalam dua tahun mendatang.

Acara peresmian ditutup dengan penandatanganan MoU antara Kemenkes, Kemenpar, dan Pemprov Bali untuk mengembangkan 5 destinasi wisata medis baru: Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, Likupang, dan Danau Toba.

“Ini baru awal. Tahun depan kita akan buka KEK kesehatan di Batam dan Manado,” janji Presiden Prabowo di hadapan 500 undangan, termasuk para investor kesehatan global.

Dengan peresmian KEK Sanur dan Bali International Hospital, Indonesia resmi memasuki babak baru dalam peta global medical & wellness tourism. Bukan hanya menyembuhkan tubuh, KEK Sanur menghadirkan perjalanan penyembuhan yang menyentuh jiwa, budaya, dan teknologi dalam satu destinasi.(*)

Komentar

News Feed