Min.co.id ~ Jakarta ~ Istilah “turun mesin” kerap terdengar di kalangan pecinta otomotif, tapi tahukah Anda makna sebenarnya? Frasa ini bukan hanya sekadar ungkapan, melainkan sebuah proses penting dalam perawatan kendaraan yang tak bisa diabaikan.
Secara sederhana, “turun mesin” merujuk pada tindakan membongkar bagian mesin kendaraan secara menyeluruh untuk diperiksa, diperbaiki, atau diganti komponen yang rusak. Proses ini biasanya dilakukan ketika mesin kendaraan mengalami kerusakan serius, seperti kehilangan tenaga, keluar asap berlebihan, atau suara mesin yang tidak normal.
Menurut mekanik profesional, turun mesin seringkali menjadi solusi terakhir jika kerusakan tidak bisa diatasi melalui servis biasa.
“Ini adalah langkah besar, tetapi sering kali menjadi penyelamat kendaraan dari kerusakan total. Biasanya dilakukan untuk masalah seperti overheat parah, piston macet, atau kebocoran oli di dalam mesin,” ujar Andi Setiawan, teknisi senior di bengkel otomotif Jakarta.
Meskipun terdengar menakutkan bagi sebagian pemilik kendaraan, turun mesin bisa menjadi momen untuk menyegarkan performa kendaraan Anda. Setelah proses ini, mesin akan kembali ke kondisi optimal, bahkan terasa seperti baru lagi. Namun, perlu diingat, biayanya tidak murah. “Turun mesin bisa menghabiskan biaya jutaan rupiah, tergantung tingkat kerusakan dan jenis kendaraan,” tambah Andi.
Tips penting bagi pemilik kendaraan agar tidak perlu sering-sering melakukan turun mesin adalah merawat kendaraan secara rutin. Penggantian oli secara teratur, menjaga suhu mesin, dan tidak menunda servis berkala adalah kunci untuk menjaga mesin tetap prima.
Jadi, jika Anda mendengar istilah “turun mesin,” kini Anda tahu bahwa ini adalah langkah besar dalam dunia otomotif yang berperan penting dalam menjaga kendaraan tetap berkinerja maksimal. Jangan takut, karena dengan perawatan yang tepat, mesin Anda akan tetap “sehat” tanpa harus turun mesin.(*)
Editor : Achmad