Min.co.id ~ Jakarta ~ Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah mempersiapkan gebrakan besar di sektor ekonomi kerakyatan lewat program nasional Koperasi Merah Putih, yang digawangi oleh Satgas Koperasi Merah Putih di bawah koordinasi Menko Pangan, Zulkifli Hasan.
Program ini ditargetkan menjangkau 80 ribu desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. Peluncuran perdana akan dilangsungkan pada 19 Juli 2025, dengan puncak peresmian nasional bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2025.
“Kita targetkan 80 bupati dan 15 gubernur hadir secara luring, serta berdialog langsung secara daring dengan desa-desa yang telah memiliki koperasi aktif,” ujar Zulkifli dalam Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta, Rabu (25/6).
Sejauh ini, sebanyak 80 koperasi percontohan (mock-up) telah berdiri dan menjalankan fungsi sebagai model awal. Sementara 67 ribu koperasi eksisting akan diintegrasikan dalam jaringan besar Koperasi Merah Putih.
Zulkifli Hasan menekankan, sosialisasi dan penyusunan struktur usaha koperasi dilakukan secara masif. “Bayangkan, dalam satu bulan, tim kami bisa bertemu dengan 83 ribu kepala desa. Ini bukan pekerjaan ringan, tapi dengan semangat gotong royong, termasuk dukungan dari BUMN, semuanya bisa terwujud,” tegasnya.
Dalam konsep ini, koperasi desa (kopdes) akan difungsikan sebagai pusat layanan ekonomi rakyat. Kopdes tidak perlu mengurus izin usaha satu per satu. Legalitasnya cukup satu pintu langsung melalui koperasi desa.
“Kopdes bisa menjadi agen LPG, penyalur pupuk, sembako, membuka apotek, hingga menyediakan cold storage dan jasa logistik. Semuanya legal secara otomatis melalui satu badan koperasi,” ungkap Zulkifli.
Lebih dari itu, koperasi desa juga akan menjadi distributor utama untuk warung-warung lokal. Dengan sistem distribusi dari Bulog dan ID Food, kopdes akan menyediakan barang dengan harga terbaik tanpa bersaing secara tidak sehat dengan warung rakyat.
“Justru kopdes akan menopang warung-warung kampung. Ini bukan soal persaingan, tapi membangun jaringan distribusi yang sehat dan kuat,” tambahnya.
Zulkifli menyatakan bahwa Presiden Prabowo menyambut antusias program ini. Koperasi Merah Putih bukan hanya menghidupkan kembali semangat berkoperasi, tetapi juga membangun struktur ekonomi desa yang permanen dan terhubung langsung dengan logistik nasional.
“Distribusi bantuan sosial, operasi pasar, hingga pengendalian harga pangan akan jauh lebih cepat, akurat, dan tepat sasaran lewat koperasi desa. Inilah tulang punggung baru logistik pangan nasional,” tandasnya.(*)