Min.co.id ~ Surabaya ~ Dalam suasana penuh khidmat dan semangat perubahan, Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Airlangga (Unair) ke-14 untuk masa jabatan 2025–2030. Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Majelis Wali Amanat Unair Prof (HCUA) Dr H Sunarto SH MH, Rabu (18/6/2025).
Momen ini menandai babak baru perjalanan Unair—dari kampus unggulan menjadi motor penggerak perubahan sosial bangsa.
Dalam orasi pertamanya, Prof Madyan menegaskan bahwa Unair tidak boleh hanya berdiri sebagai menara gading akademik. Sebaliknya, Unair harus menjadi agen perubahan yang hadir nyata di tengah persoalan bangsa.
“Kita tidak hanya mencetak lulusan, tapi juga menciptakan solusi. Kampus harus menjadi ruang pencarian makna dan dampak,” ujar Prof Madyan, disambut tepuk tangan hadirin.
Langkah konkret telah dirintis: Unair akan melanjutkan visinya sebagai entrepreneur university. Kampus diarahkan sebagai ekosistem kewirausahaan sosial, menjawab tantangan pengangguran dan membangun kemandirian ekonomi nasional.
Sorotan utama Prof Madyan tertuju pada mahasiswa. Ia menyatakan bahwa mahasiswa bukan hanya peserta didik, melainkan aktor utama dalam dinamika perguruan tinggi.“Mahasiswa harus menjadi pusat eksistensi universitas. Mereka perlu ruang luas untuk tumbuh, berinovasi, dan berkontribusi,” tegasnya.
Prof Madyan berkomitmen menjadikan Unair sebagai rumah intelektual yang sehat, produktif, dan inklusif—tempat ilmu tidak hanya melahirkan karya ilmiah, tapi juga nilai kemanusiaan dan kebermanfaatan sosial.
Mengakhiri pidatonya, Prof Madyan menyampaikan rasa syukur dan kerendahan hati atas amanah besar yang diembannya. Ia menyadari bahwa memimpin Unair bukan perkara ringan. Namun dengan kerja bersama, ia yakin Unair mampu melangkah lebih jauh.
“Saya menyadari amanah ini tidaklah ringan. Namun saya percaya, dengan tekad kolektif, Unair akan melangkah lebih unggul, mandiri, bermartabat, dan berdampak,” ujarnya.
Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” Prof Madyan mengajak seluruh elemen civitas academica untuk bersinergi dalam menjaga arah transformasi Unair ke depan.
Pelantikan ini bukan hanya seremonial, tapi juga penanda bahwa kampus bukan lagi ruang menara gading—melainkan mercusuar perubahan sosial. Di bawah kepemimpinan Prof Madyan, Unair siap menapaki masa depan sebagai perguruan tinggi yang berorientasi pada solusi, kolaborasi, dan kemanusiaan.(*)