Min.co.id ~ Jakarta ~ Busi motor yang sehat adalah kunci utama performa mesin yang optimal. Namun, banyak pengendara yang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari bisa memperpendek umur busi mereka. Jika dibiarkan, motor bisa sulit dinyalakan, mesin brebet, atau bahkan mati mendadak di tengah jalan. Untuk menghindari hal tersebut, kenali beberapa penyebab utama busi cepat rusak berikut ini!
1. Bahan Bakar Berkualitas Buruk
Penggunaan bahan bakar yang kotor atau berkualitas rendah bisa meninggalkan residu karbon pada elektroda busi. Lama-kelamaan, kotoran ini akan menghambat percikan api sehingga pembakaran tidak sempurna dan performa motor menurun.
Solusi: Gunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan pastikan tangki bahan bakar selalu bersih.
2. Setelan Karburator atau Injeksi yang Tidak Seimbang
Jika campuran udara dan bahan bakar tidak ideal, busi bisa mengalami masalah. Campuran terlalu kaya (kebanyakan bahan bakar) membuat busi cepat menghitam dan kotor, sementara campuran terlalu miskin (terlalu banyak udara) bisa menyebabkan busi cepat panas dan aus.
Solusi: Lakukan penyetelan karburator atau injeksi di bengkel terpercaya agar rasio bahan bakar dan udara selalu optimal.
3. Mesin Overheating (Terlalu Panas)
Suhu mesin yang terlalu tinggi bisa mempercepat keausan pada elektroda busi. Biasanya, overheating terjadi karena oli mesin yang sudah kotor atau sistem pendinginan yang tidak bekerja maksimal.
Solusi: Pastikan radiator dan kipas pendingin berfungsi baik, serta rutin mengganti oli mesin sesuai jadwal.
4. Salah Memilih Jenis Busi
Setiap motor memiliki spesifikasi busi yang berbeda. Jika Anda menggunakan busi dengan tingkat panas yang tidak sesuai, bisa berakibat pada performa mesin yang tidak optimal, bahkan mempercepat kerusakan busi itu sendiri.
Solusi: Gunakan busi sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan motor Anda.
5. Sering Memacu Motor dengan RPM Tinggi
Bagi pengendara yang suka ngebut atau sering membawa motor dalam kondisi putaran mesin tinggi, hati-hati! Hal ini bisa membuat busi bekerja lebih keras dan lebih cepat mengalami keausan.
Solusi: Hindari menarik gas secara berlebihan dan berkendaralah dengan lebih stabil untuk menjaga usia pakai busi lebih lama.
6. Busi Terkena Air atau Kotoran
Air yang masuk ke ruang busi, misalnya saat menerjang banjir atau mencuci motor, bisa menyebabkan korsleting dan membuat pengapian tidak stabil. Begitu juga dengan debu dan kotoran yang menempel pada busi bisa mempengaruhi kinerja mesin.
Solusi: Hindari mencuci motor secara berlebihan di area mesin dan selalu pastikan area busi tetap kering dan bersih.
7. Usia Pakai Busi yang Sudah Habis
Busi juga memiliki umur pakai. Umumnya, busi standar bisa bertahan antara 8.000 hingga 12.000 km, tergantung dari cara penggunaan dan kondisi motor. Jika sudah melewati batas ini, performa motor akan mulai menurun dan mesin lebih sulit dinyalakan.
Solusi: Rutin mengecek kondisi busi dan menggantinya secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.(*)
Editor : Achmad