Indonesia Dorong Kolaborasi Pendidikan dan Energi Bersih dengan Swiss Lewat ASEAN

Min.co.id ~ Swiss ~ Di tengah dinamika geopolitik global, ASEAN tampil bukan sekadar sebagai pengamat, melainkan jembatan strategis antar bangsa. Hal itu ditekankan oleh Duta Besar RI untuk Swiss, Ngurah Swajaya, dalam pidatonya pada perayaan 10 tahun program exploreASEAN di kampus FHNW (University of Applied Sciences and Arts Northwestern Switzerland), Jumat (3/6/2025).

“ASEAN tidak memilih sisi dalam rivalitas global, tetapi justru aktif menjembatani dialog dan kemitraan yang saling menguntungkan,” ujar Dubes Swajaya dalam sambutan kunci yang penuh makna diplomatis.

Dubes Swajaya juga mengulas transformasi ASEAN dari kawasan berpendapatan rendah menjadi kekuatan ekonomi keempat dunia berdasarkan PDB, dengan populasi lebih dari 700 juta jiwa sebuah pasar tunggal yang semakin strategis bagi mitra internasional seperti Swiss.

“Kerja sama dengan Swiss, sebagai mitra dialog sektoral ASEAN, menjadi krusial untuk memperkuat pilar stabilitas, pendidikan, dan transisi energi yang berkelanjutan,” katanya.

Acara ini menjadi bagian dari program mahasiswa internasional exploreASEAN, yang dimulai sejak 2015 dan kini genap berusia satu dekade. Dengan tema tahun ini, “Sustainovative Bridges: Exploring Future alongside Tradition,” program ini menekankan pentingnya menyeimbangkan pelestarian budaya dengan kemajuan inovasi dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.

Program ini bukan sekadar agenda kunjungan akademik melainkan platform nyata untuk saling belajar lintas budaya dan teknologi.

Indonesia mendapat sorotan khusus sebagai negara ASEAN yang proaktif menjalin kolaborasi dengan institusi Swiss, terutama FHNW. Contohnya, kerja sama seperti, Swiss Innovation Challenge Asia bersama ITB,Pertukaran akademik antara ITB, Universitas Diponegoro, dan FHNW, MBA Study Trip mahasiswa Swiss ke berbagai kota di Indonesia pada 2024.

Tak berhenti di situ, kolaborasi dalam bidang energi terbarukan juga semakin erat melalui proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) yang didukung oleh Sekretariat Negara Urusan Ekonomi Swiss.

Melalui RESD, lima politeknik negeri di Indonesia menerima penguatan kapasitas dosen dan pengembangan kurikulum energi bersih. Lebih dari 100 dosen telah dilatih, dan riset bersama dengan Politeknik Negeri Bali pun digelar sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia berkelanjutan.

KBRI Bern berharap perayaan 10 tahun exploreASEAN ini menjadi tonggak baru dalam diplomasi pendidikan dan inovasi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra visioner dalam peta kerja sama ASEAN–Swiss.

“Investasi dalam pendidikan dan energi bersih bukan hanya tentang hari ini, tapi tentang menyiapkan masa depan yang inklusif dan berdaya tahan,” tegas Dubes Swajaya. (*)

Editor : Redaksi Min.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *