Min.co.id ~ Surabaya ~ Menjadi mahasiswa kedokteran bukan sekadar urusan teori dan praktikum. Ini adalah dunia penuh tekanan, lembur tak bertepi, dan perjuangan tanpa jeda. Tapi siapa sangka, dari balik white coat dan jam belajar yang padat, muncul seorang Reghina Salsabila Ayuantia Nainatika dokter muda yang juga wirausahawan tangguh.
Perempuan kelahiran 1999 ini resmi mengucap sumpah dokter di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kamis (5/4/2025). Tapi jalan hidupnya jauh lebih berliku dari sekadar kelulusan. Di tengah pandemi global, ia bukan hanya menyelamatkan dirinya dari kejenuhan, tetapi juga membangun sebuah brand dari nol dengan tekad, laptop, dan keberanian menjalin relasi lintas benua.
Saat dunia terhenti oleh Covid-19 dan ruang belajar bergeser ke layar laptop, Reghina tak tinggal diam. “Awalnya cuma iseng, biar ada kegiatan selain belajar,” ujarnya mengenang masa-masa pandemi 2021.
Dari iseng, lahir langkah pertama sebagai dropshipper. Ia menjual produk-produk tren di marketplace. Setelah memahami alur dan ritmenya, ia naik level menjadi reseller. Namun, perhitungan untung-rugi tak selalu seimbang. “Modal makin besar, tapi keuntungannya kecil,” katanya.
Alih-alih mundur, Reghina justru berbelok arah menciptakan merek sendiri: Ascensio.home, produk dapur yang ia impikan menjadi andalan rumah tangga Indonesia.
Bermodalkan keberanian dan Google Translate, Reghina menjalin komunikasi langsung dengan produsen di China. “Modal nekat kenalan sama sales pabrik di China,” ujarnya sambil tertawa. Meski sempat kesulitan berkomunikasi, ia belajar membangun jejaring dari meja belajar ke jalur distribusi internasional.
Namun, bukan kisah wirausaha tanpa badai. Akun Instagram bisnisnya diretas. Semua promosi, relasi pelanggan, dan arsip digital hilang dalam sekejap. Bahkan, hacker sempat mencoba menipu para pengikutnya.
“Titik terendah banget. Tapi ya, mulai dari nol lagi,” ujarnya. Dengan akun baru dan semangat lama, Reghina bangkit.
Tak hanya sibuk berbisnis, Reghina tetap mencetak prestasi di dunia akademik. Ia aktif menulis karya ilmiah, terlibat dalam penelitian, dan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
“Aku memang suka banget sama penelitian. Rasanya kayak jadi detektif, tapi buat ilmu pengetahuan,” katanya.
Lulus sebagai dokter bukan akhir, tapi awal dari cita-cita baru. Setelah menikah pada 2024, Reghina ingin membuka klinik kecantikan miliknya sendiri. Bukan hanya karena passion di bidang estetika, tapi karena harapan bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain.
“Aku pengen kerja dulu, kumpulin pengalaman, lalu ambil pelatihan estetika medis. Baru deh buka klinik,” katanya penuh semangat.
Sementara brand Ascensio.home sedang vakum demi fokus UKMPPD, semangat kewirausahaannya dialihkan untuk mendukung usaha suaminya di bidang desain bangunan usaha yang sejak awal mereka rintis bersama.
Reghina adalah bukti bahwa perempuan bisa menjadi lebih dari satu peran dalam hidupnya dokter, peneliti, pengusaha, istri, dan pemimpi.
Dari ruang dapur, ruang kelas, hingga ruang praktik, Reghina menata jalannya sendiri. Tak menunggu jalan terbuka, tapi menciptakan jalannya sendiri.
Dengan tekad, kerja keras, dan hati yang besar Reghina Salsabila berjalan dalam diam, tapi langkahnya menginspirasi banyak.(*)
Editor : Redaksi Min.co.id