Min.co.id ~ Papua ~ Langit timur Indonesia tengah bersiap mencetak sejarah baru dalam peta pariwisata nasional. Kabupaten Biak Numfor, Papua, tengah mempersiapkan museum bawah laut pertama di Indonesia, yang bukan hanya akan menjadi destinasi wisata unggulan, tetapi juga rumah bagi jejak-jejak sejarah dunia yang tersimpan di kedalaman laut.
Terletak di kawasan perairan Kepulauan Padaido/Aimando yang meliputi Pulau Nusi, Wundi, Mansorbabo, hingga beberapa kampung sekitarnya museum ini dirancang untuk menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Di balik kejernihan air laut dan terumbu karang yang memesona, tersimpan potensi luar biasa: warisan Perang Dunia II yang masih terjaga hingga kini.
Berbeda dari museum konvensional, pengunjung museum bawah laut Biak tak akan melangkah di lorong-lorong bangunan, melainkan menyelam langsung ke lokasi sejarah. Di dasar laut, mereka akan menemukan torpedo net, bangkai kendaraan militer, puing-puing pesawat Amerika, dan beragam artefak perang lainnya yang menjadi saksi bisu pertempuran besar di Pasifik.
“Semua benda itu masih ada di dasar laut, utuh dan alami. Kami tidak mengangkatnya, tapi justru menjadikan laut sebagai ruang pamer yang hidup,” jelas Berto Sroyer, Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Biak Numfor.
Museum ini tidak hanya menawarkan keindahan visual bawah laut, tetapi juga narasi sejarah global, khususnya peran Biak dalam Perang Dunia II. Konsepnya adalah menggabungkan pariwisata, konservasi, dan edukasi dalam satu pengalaman menyelam yang tak terlupakan.
Rencana pendirian museum bawah laut ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves). Proposal resminya diajukan langsung oleh Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap pada acara penutupan Sail Teluk Cenderawasih.
“Kami hanya tinggal menunggu keputusan resmi dari Kemendikbud untuk mulai mengambil langkah-langkah teknis berikutnya,” terang Onny Dangeubun, Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor.
Dengan konsep unik dan nilai sejarah yang kuat, museum bawah laut ini diyakini akan menjadi magnet wisata baru, tidak hanya bagi pelancong domestik tetapi juga mancanegara. Keunikan konsep dan kekayaan bawah laut yang ditawarkan menempatkan Biak sebagai pionir di Indonesia dalam bidang museum berbasis lingkungan dan perairan terbuka.
Jika terwujud, proyek ini akan menempatkan Biak Numfor dalam jajaran destinasi maritim dunia yang mengedepankan wisata berwawasan sejarah dan konservasi.
Lebih dari sekadar proyek wisata, museum bawah laut Biak Numfor adalah upaya menyelam ke masa lalu untuk menyinari masa depan pariwisata Indonesia.(*)
Komentar