Terobosan Teknologi Drone Nirawak: Mata Udara Korlantas Polri Ungkap Misteri Kecelakaan Lalu Lintas dengan Presisi Tinggi

Min.co.id  ~ Bandung ~  Dalam upaya meningkatkan investigasi kecelakaan lalu lintas, Direktorat Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri menghadirkan inovasi teknologi terkini: drone nirawak faro yang mampu merekam kejadian kecelakaan dari ketinggian dengan data yang detail dan komprehensif.

Brigjen Pol Faizal, Dirgakkum Korlantas Polri, secara langsung memantau uji fungsi alat ini di Lapangan Djayusman. Ia menjelaskan bahwa drone faro merupakan sub-sistem penting dari Traffic Accident Analysis (TAA) yang menyediakan rekaman udara berisi data kecepatan kendaraan, posisi awal kecelakaan, kondisi geometri jalan, hingga situasi cuaca pada saat peristiwa.

“Rekaman udara ini sangat vital, karena menampilkan bekas-bekas kecelakaan dan kondisi jalan secara lengkap. Data ini jika digabungkan dengan hasil TAA dari darat, akan memberikan gambaran utuh tentang proses sebelum, saat, dan sesudah kecelakaan,” ungkap Brigjen Faizal.

Teknologi ini bukan hanya berfungsi sebagai alat investigasi, tetapi juga sebagai basis data ilmiah untuk merumuskan langkah pencegahan kecelakaan yang efektif. Brigjen Faizal menegaskan, drone nirawak tidak digunakan setiap hari, melainkan saat ada kasus kecelakaan besar yang memerlukan analisa mendalam.

“Inti dari alat ini adalah mengetahui penyebab kecelakaan dengan tepat, sehingga polisi dan stakeholder terkait bisa mengambil langkah strategis mencegah kejadian serupa di masa depan,” jelasnya.

Selain mengungkap faktor teknis, data hasil analisa dari drone ini juga membantu menentukan aspek hukum, apakah kecelakaan disebabkan kelalaian, kesengajaan, atau pelanggaran lalu lintas. Ini menjadi kunci bagi penegakan hukum yang lebih adil dan akurat.

Untuk memastikan pemanfaatan teknologi ini optimal, Brigjen Faizal menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi personel kepolisian. Profesionalisme dalam membaca dan menganalisis data akan memperkuat rekomendasi kebijakan yang diberikan kepada pemerintah dan masyarakat.

“Dengan latihan rutin, kemampuan personel meningkat signifikan, sehingga mereka mampu menyusun saran pencegahan yang sangat berguna,” tambahnya.

Hasil temuan dari alat ini juga akan diolah menjadi edukasi publik guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko berkendara, seperti akibat mengantuk atau kurang persiapan yang sering menjadi pemicu utama kecelakaan.

Saat ini, drone nirawak telah dioperasikan di enam Polda yaitu Korlantas Polri, Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi. Rencana pengembangan ke Polda-polda lain sedang dipersiapkan untuk memperluas cakupan investigasi kecelakaan secara nasional.

“Kami akan terus evaluasi agar alat ini benar-benar menjadi solusi bagi pemberantasan kecelakaan lalu lintas, memberi titik terang setiap kasus dan membantu mengurangi jumlah kecelakaan,” tutup Brigjen Pol Faizal penuh optimisme.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *