TBC Menggila di Indonesia: 1 Juta Terinfeksi, Puluhan Ribu Meninggal

Min.co.id ~ Jakarta ~ Indonesia kini menghadapi darurat kesehatan serius. Setelah India, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus tuberkulosis (TBC) terbanyak kedua di dunia, menurut laporan terbaru Global Tuberculosis Report 2024 yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Angka-angka yang dilaporkan mencengangkan. Sepanjang 2023, tercatat 1.060.000 kasus TBC di Indonesia, dengan jumlah kematian mencapai 134 ribu jiwa. Data Kementerian Kesehatan RI bahkan menunjukkan bahwa hanya dalam kurun Januari 2024 hingga 17 Maret 2025, sudah tercatat 1.016.475 kasus, dengan 23.858 kematian.

Angka ini terdiri dari 855.420 kasus sepanjang 2024, dan 161.055 kasus hanya dalam tiga bulan pertama 2025. Sejak 2017, tren kasus terus meningkat tajam dari 446 ribu menjadi lebih dari dua kali lipat dalam tujuh tahun terakhir.

Dr. Erlang Samoedro, dokter spesialis paru dari RS Pelni, menyebut minimnya kesadaran masyarakat sebagai penyebab utama ledakan kasus ini.

“Kadang pasien merasa batuk biasa, padahal sudah lebih dari dua minggu. Ini seharusnya menjadi sinyal bahaya, tapi sering diabaikan,” ujar Erlang, dikutip Selasa (20/5/25).

Lebih dari itu, ketidakpatuhan pasien dalam menjalani pengobatan TBC menjadi tantangan besar. Pengobatan TBC minimal harus dijalani selama enam bulan, namun banyak pasien yang menghentikan konsumsi obat setelah merasa tubuhnya membaik.

“Padahal, kuman TBC belum sepenuhnya mati. Ini justru berisiko menciptakan kuman yang kebal obat, dan makin sulit disembuhkan,” jelas Erlang.

TBC bukan hanya persoalan individu. Penyakit ini sangat menular dan bisa menyebar di dalam rumah, ke anak-anak, pasangan, orang tua, hingga di ruang publik seperti angkutan umum.

Meningkatnya jumlah kasus ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, mulai dari masyarakat hingga pemerintah. Kesadaran gejala awal dan kepatuhan pengobatan adalah kunci utama menekan laju penyebaran penyakit yang bisa dicegah dan disembuhkan ini.(*)

Sumber   : Tbn                                                                                                                                Editor      : Redaksi Min.co.id

Komentar

News Feed