Min.co.id ~ Jakarta ~ Setiap hari kita buang air kecil, tapi tak banyak yang sadar bahwa cairan yang keluar itu sebenarnya bisa memberi petunjuk penting tentang kesehatan ginjal kita.
Ginjal berfungsi menyaring limbah, menjaga keseimbangan cairan, dan mengatur elektrolit. Tapi saat fungsinya terganggu, tubuh memberi sinyal lewat cara yang tak disangka perubahan pada urine. Sayangnya, banyak orang baru sadar saat kondisinya sudah kronis.
Berikut ini tiga ciri urine yang bisa menjadi sinyal awal kerusakan ginjal, yang perlu Anda waspadai
Jika urine Anda berubah menjadi merah, cokelat tua, atau kuning pekat seperti teh, itu bukan hal biasa.Warna gelap bisa menjadi tanda bahwa ginjal tak mampu menyaring darah dengan optimal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kebocoran darah atau protein ke dalam urine, akibat kerusakan penyaring ginjal.Kapan harus waspada?
Jika warna gelap muncul tanpa sebab jelas, seperti dehidrasi parah, atau disertai pembengkakan di tubuh, segera konsultasi ke dokter.
Gelembung atau busa dalam urine yang tidak kunjung hilang juga patut dicurigai. Ini bisa mengindikasikan adanya protein (albumin) dalam urine, yang dikenal sebagai proteinuria tanda klasik awal dari penyakit ginjal.
Busa yang wajar akan cepat hilang setelah disiram. Tapi kalau busanya menetap dan sering muncul, jangan tunda pemeriksaan ginjal.
Urine sehat biasanya memiliki bau yang ringan. Tapi jika aromanya berubah jadi tajam, menusuk, atau mirip amonia, bisa jadi itu adalah tanda akumulasi limbah racun dalam tubuh yang tidak tersaring optimal oleh ginjal.
Catatan penting Bau urine juga bisa dipengaruhi oleh makanan, obat-obatan, atau dehidrasi. Tapi jika berlangsung lama dan disertai gejala lain, jangan diabaikan.
Banyak penderita penyakit ginjal baru menyadari kondisinya saat fungsi ginjal sudah menurun drastis. Padahal, dengan mengenali tanda-tanda kecil seperti perubahan urine, deteksi dini bisa dilakukan dan pengobatan lebih cepat diberikan.(*)