Min.co.id ~ Jakarta ~ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melangkah lebih jauh dalam memimpin revolusi kesehatan dan lingkungan dengan serangkaian inovasi terbaru. Pusat Riset Elektronika (PRE) BRIN, di bawah pimpinan Peneliti Ahli Utama, Robeth Viktoria Manurung, telah mengambil langkah signifikan dengan mengembangkan teknologi biosensor berbasis elektrokimia yang menjanjikan.
Dibangun dengan menggunakan komposit graphene/ZnO nanoparticles, biosensor ini tidak hanya menjadi harapan dalam diagnosis kanker paru-paru dan Covid-19, tetapi juga membuka jalan bagi deteksi penyakit lainnya. Melalui penggunaan serum darah atau saliva pasien, alat ini mampu mendeteksi kadar biomarker human SAA dengan rentang pengukuran yang mencakup keparahan pasien.
Namun, tidak hanya dalam ranah medis, BRIN juga membuka jalan bagi deteksi virus dengue dan pemantauan kesehatan lingkungan. Melalui purwarupa sensor untuk deteksi kandungan unsur hara tanah dan pencemaran lingkungan, BRIN menawarkan solusi terkini untuk tantangan kesehatan dan lingkungan.
Namun, seperti disampaikan oleh Robeth Manurung, salah satu peneliti utama di BRIN, perangkat ini masih menghadapi beberapa kendala. Bergantung pada bahan impor, biaya produksi menjadi salah satu hambatan utama. Untuk mengatasi ini, kolaborasi lintas disiplin menjadi kunci. Melibatkan ilmuwan dan insinyur dari berbagai bidang, seperti biologi, kimia, ilmu material, dan elektronik, adalah langkah penting untuk menekan biaya pengembangan dan mempercepat kemajuan teknologi ini.
Kolaborasi ini tidak hanya terjadi dalam skala nasional tetapi juga internasional. BRIN telah menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga riset di dalam dan luar negeri, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Monash University, National Institute for Materials Science, dan The University of Queensland, Australia.
Dengan semangat inovasi yang menggetarkan, BRIN terus bergerak maju, memperkuat fondasi riset dalam bidang biosensor. Dengan harapan, teknologi ini akan tidak hanya mengubah wajah perawatan kesehatan dan perlindungan lingkungan, tetapi juga membuka pintu bagi kemungkinan-kemungkinan baru dalam berbagai bidang, mulai dari pertanian hingga manajemen lingkungan, mewujudkan impian akan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan. (ind)
Editor : RedaksiĀ