PLN Terangi Sekolah Pelosok, Anak-Anak Kini Bisa Belajar Tanpa Takut Cuaca Mendung

Min.co.id ~ Jawa Timur  ~ Program revitalisasi dan digitalisasi sekolah yang digagas PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur membawa harapan baru bagi dunia pendidikan, khususnya di daerah pelosok. Lewat penguatan infrastruktur listrik dan penyediaan sarana digital, anak-anak di Jember, Lumajang, dan Probolinggo kini bisa belajar lebih nyaman, aman, dan terhubung dengan dunia digital.

Di TK Mutiara Bunda, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, dulu belajar sering dihentikan saat cuaca mendung karena tidak ada penerangan. Namun kini, kondisi berubah drastis. Anak-anak bisa belajar tanpa gangguan, berkat bantuan instalasi listrik dan sarana digital dari PLN.

“Kalau dulu mendung sedikit saja, kami harus memulangkan murid lebih awal. Sekarang, belajar jadi lebih tenang. Kami sangat bersyukur,” ujar Kepala TK Mutiara Bunda, Sumarni, penuh haru.

Sementara itu, PLN juga menjamin kesiapan kelistrikan untuk mendukung pembelajaran digital di sekolah-sekolah besar seperti SMAS Ma’arif NU Nuris Lumajang dan SMA Ma’arif Jombang. Dengan sistem double supply, UPS, dan genset, PLN memastikan tidak ada gangguan listrik saat proses belajar mengajar berlangsung.

“Ini bentuk nyata dukungan kami untuk mencerdaskan bangsa. Listrik andal jadi fondasi penting bagi transformasi pendidikan digital,” jelas Alimuddin, Manager PLN UP3 Jember.

Tak hanya listrik, PLN juga memberi edukasi pemanfaatan listrik secara bijak dan aman kepada para guru dan siswa, agar digitalisasi berjalan seiring dengan kesadaran energi yang berkelanjutan.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, mengatakan bahwa program ini selaras dengan misi pemerintah dalam mempercepat pembangunan sektor pendidikan di daerah. Fokus utamanya: menghadirkan akses dan kualitas pendidikan yang setara, bahkan hingga ke pelosok negeri.

“Kami ingin setiap anak Indonesia, di manapun mereka tinggal, punya kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan bermimpi besar,” tegas Ahmad.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *