Revisi UU TNI: Menjaga Demokrasi, Memperkuat Profesionalisme

Min.co.id ~ Jakarta ~Di tengah perubahan zaman dan tantangan global yang makin kompleks, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak bisa hanya berjalan di tempat. Ia harus terus berbenah, menyesuaikan langkah dengan denyut zaman, namun tetap berpijak pada nilai-nilai luhur bangsa.

Itulah semangat yang ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam amanatnya pada Upacara Bendera 17-an di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (17/4/2025). Amanat tersebut dibacakan oleh Pa Sahli Tk-III Bidang Banusia Panglima TNI, Mayjen TNI (Mar) Suherlan.

Di hadapan para prajurit dan PNS TNI, Panglima menyampaikan bahwa Revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI bukan sekadar perubahan teknis hukum, tapi sebuah langkah strategis untuk menjawab dinamika lingkungan strategis nasional dan global.

“Revisi ini tetap berpegang pada prinsip supremasi sipil dan disusun berdasarkan prinsip demokrasi serta hukum yang berlaku,” tegas Jenderal Agus.

Ia memastikan, tak ada ruang bagi kekhawatiran publik terhadap dominasi militer dalam ranah sipil. “Revisi justru memberi kejelasan batas kewenangan prajurit aktif dalam jabatan sipil.”

Lebih dari sekadar aturan hukum, Panglima juga menekankan pentingnya etika dan integritas. Di hadapan barisan seragam hijau dan biru, ia menegaskan bahwa kekuatan TNI bukan hanya pada senjata dan strategi, tapi juga pada keteladanan moral.

“Setiap prajurit dan PNS TNI harus menjadi duta nilai-nilai etika, menjaga citra positif institusi di mata masyarakat,” katanya. Keteladanan bukan pilihan, tapi kewajiban moral.

Tak berhenti di situ, Jenderal Agus juga menegaskan arah transformasi TNI menuju institusi yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif. Namun, perubahan itu tak akan pernah melupakan akar: Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI tetap menjadi kompas pengabdian.

Soliditas internal dan sinergi eksternal, dengan berbagai elemen bangsa, akan menjadi kunci keberhasilan transformasi ini. TNI tidak berjalan sendiri. Ia adalah bagian dari masyarakat, dan akan terus memperkuat kontribusinya untuk mendukung pembangunan nasional.(*)

Editor : Achmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *