Surfing Masuk Sekolah: Program Ekskul Baru di Sumbawa Barat yang Menarik Perhatian Dunia

Min.co.id ~ NTB ~ Pada akhir pekan di bulan November 2024, Pantai Jelenga di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menjadi saksi atas riuh teriakan anak-anak yang penuh semangat mencoba olahraga surfing.

Anak-anak usia 10 hingga 14 tahun yang berkaus warna-warni berlarian menuju perairan dangkal, membawa papan selancar mini mereka. Mereka melakukannya dengan ceria, meski terjatuh beberapa kali saat mencoba berdiri di atas papan.

Ini adalah bagian dari program inovatif yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, bekerja sama dengan perusahaan tambang swasta, untuk memasukkan surfing sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi surfing di Sumbawa Barat, sekaligus mempersiapkan para calon atlet surfing yang dapat berlaga di tingkat nasional hingga internasional. Julmansyah, Pjs Bupati Sumbawa Barat, menyatakan bahwa langkah ini juga sebagai persiapan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan diselenggarakan di NTB dan Nusa Tenggara Timur. Program ini bukan hanya soal olahraga, namun juga bertujuan untuk mendongkrak pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

Pantai Jelenga, yang terletak sekitar 40 km dari Pelabuhan Poto Tano, adalah destinasi utama bagi para peselancar dari seluruh dunia. Ombaknya yang konsisten sepanjang tahun menjadikannya sebagai lokasi surfing kelas dunia. Bahkan, pantai ini telah disebut sebagai “Scar Reef” karena ombaknya yang memanjang hingga 1 kilometer, sangat cocok untuk peselancar pemula maupun profesional. Ketenarannya di kalangan penggemar surfing dunia bahkan mengalahkan pantai-pantai populer lainnya seperti Kuta dan Mentawai.

Jelenga tidak hanya menawarkan keindahan ombaknya, tetapi juga panorama alam yang memukau, mulai dari pasir putih yang lembut hingga hutan mangrove yang bisa dijelajahi dengan perahu nelayan. Tak ketinggalan, pemandangan matahari terbenam di perbukitan yang mengelilingi pantai menjadi daya tarik tersendiri.

Dengan berfokus pada olahraga surfing, Kabupaten Sumbawa Barat berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung perekonomian lokal, terutama setelah pengelolaan tambang di Batu Hijau berakhir pada 2030. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi olahraga, tetapi juga membuka potensi besar bagi pariwisata, yang diharapkan dapat berkembang secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat lokal.

Melalui program surfing di sekolah ini, anak-anak Sumbawa Barat tidak hanya belajar olahraga ekstrem, tetapi juga memperoleh keterampilan yang dapat membantu mereka dalam dunia profesional dan memperkenalkan mereka pada peluang karier di industri pariwisata yang terus berkembang.(*)

Editor : Achmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *