Min.co.id ~ Jakarta ~ Di tengah dinamika global dan ketatnya likuiditas perbankan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memastikan fundamental keuangannya tetap solid. Bank pelat merah ini menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menepis kekhawatiran yang berkembang di media sosial terkait seruan penarikan dana massal dari bank BUMN. Ia menegaskan bahwa BNI beroperasi dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan berada di bawah pengawasan ketat Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Kinerja 2024 Menjanjikan, Kepercayaan Terjaga
Sepanjang tahun 2024, BNI mencatat berbagai pencapaian positif:
1.Tabungan tumbuh 11% YoY, terutama didorong oleh peluncuran aplikasi wondr by BNI.
2.Porsi CASA (Current Account Saving Account) tetap stabil di kisaran 70% dari total Dana Pihak Ketiga.
3.Non-Performing Loan (NPL) turun dari 2.1% menjadi 2%, mencerminkan kualitas aset yang lebih baik.
4.Kredit tumbuh 11,6% YoY, memperkuat peran BNI sebagai penggerak ekonomi nasional.
5.Total aset meningkat 4% YoY menjadi Rp1.129,8 triliun.
6.Laba bersih naik dari Rp20,9 triliun menjadi Rp21,5 triliun.
Pendapatan non bunga tumbuh 11,9% YoY, sedangkan net interest income (pendapatan bunga bersih) mencapai Rp40,5 triliun.
BNI Siap Hadapi 2025 dengan Optimisme
Dengan pencapaian yang solid di 2024, BNI menegaskan bahwa mereka akan menjaga pertumbuhan berkelanjutan, mendukung perekonomian nasional, serta menghadirkan layanan perbankan yang optimal bagi seluruh nasabah.
“BNI tetap fokus pada inovasi dan penguatan layanan demi kepercayaan nasabah. Tidak perlu khawatir dengan isu-isu yang kontra produktif,” tutup Okki.(*)
Editor : Achmad