Min.co.id ~ Indramayu ~ Baru saja dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu periode 2025-2030 oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Lucky Hakim dan Syaefudin langsung bergerak cepat.
Dalam 100 hari pertama, mereka berkomitmen merombak total sistem birokrasi yang dinilai semrawut demi mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
Bupati Lucky Hakim menegaskan bahwa reformasi birokrasi menjadi pekerjaan rumah utama di awal kepemimpinannya.
Ia menyadari bahwa seluruh program kerja yang dijanjikan bersama Syaefudin hanya bisa berjalan maksimal jika didukung oleh birokrasi yang profesional, berintegritas, dan selaras dengan visi kepemimpinan mereka.
17 Posisi Kepala Dinas Kosong, ASN Ditempatkan Asal-asalan
Salah satu tantangan besar yang langsung dihadapi Lucky-Sae adalah kekosongan 17 jabatan kepala dinas serta penempatan ASN yang tidak sesuai keahlian.
“Bayangkan, ada dokter yang ditempatkan di Satpol PP. Ini seperti menaruh ikan di darat. Bagaimana bisa bekerja maksimal kalau tidak sesuai kompetensinya?” ujar Lucky Hakim, Kamis (20/2/2025).
Ia menekankan bahwa langkah pertama dalam reformasi birokrasi adalah mengisi jabatan strategis yang kosong dan menempatkan ASN sesuai keahlian mereka.
ASN Harus Profesional, Tak Ada Lagi ‘Titipan’
Wakil Bupati Syaefudin menambahkan, tata kelola pemerintahan di Indramayu saat ini masih jauh dari ideal.
Banyak ASN ditempatkan secara asal-asalan tanpa mempertimbangkan latar belakang pendidikan dan kompetensinya.
“Pemerintahan yang baik hanya bisa diwujudkan jika birokrasi tertata dengan benar. Reformasi birokrasi adalah harga mati,” tegas Syaefudin.
Menurutnya, Pemkab Indramayu akan menerapkan prinsip “the right man on the right place” alias menempatkan ASN sesuai kemampuan dan potensinya, bukan karena faktor lain.Untuk itu, seleksi pejabat akan dilakukan secara ketat melalui Tim Penilai Kinerja (TPK).
“Penempatan pejabat harus selektif, linier, dan melalui proses seleksi yang ketat. Tidak boleh ada lagi pejabat yang dipilih karena ‘titipan’ atau pertimbangan di luar kompetensi,” ujarnya.
Gebrakan Awal, Warga Menanti Hasil Nyata
Gebrakan awal Lucky-Sae dalam membenahi birokrasi Indramayu menjadi sorotan masyarakat. Warga menaruh harapan besar agar pemerintahan baru ini benar-benar membawa perubahan nyata, bukan sekadar janji politik.
Apakah reformasi birokrasi ini akan berjalan sesuai rencana atau justru menghadapi tantangan besar di lapangan?
Waktu 100 hari ke depan akan menjadi ujian pertama bagi kepemimpinan Lucky Hakim-Syaefudin. (*)