Min.co.id ~ Jakarta ~ Pepaya, buah tropis yang dikenal karena rasa manisnya dan segudang manfaatnya untuk kesehatan, ternyata menyimpan sisi lain yang jarang dibahas. Meskipun kaya nutrisi, seperti serat, vitamin C, dan antioksidan, buah ini tak selamanya cocok untuk dikonsumsi oleh semua orang. Dalam beberapa kondisi, pepaya justru dapat menjadi “musuh dalam selimut” yang memicu risiko kesehatan.
Berikut adalah beberapa kelompok yang perlu berpikir dua kali sebelum mengonsumsi buah penuh warna ini:
1. Wanita Hamil: Buah Manis yang Bisa Jadi Risiko
Bagi ibu hamil, pepaya setengah matang adalah pantangan besar. Kandungan lateksnya dapat memicu kontraksi rahim, meningkatkan risiko persalinan dini atau keguguran. Enzim papain di dalamnya bahkan dapat melemahkan selaput yang menopang janin. Jika Anda sedang mengandung, lebih baik memilih buah yang lebih aman seperti apel atau pisang.
2. Penderita Detak Jantung Tak Teratur: Pepaya Bukan Pilihan Bijak
Meskipun pepaya sering disebut baik untuk kesehatan jantung, ternyata tidak untuk semua orang. Pada penderita gangguan detak jantung, pepaya dapat memicu efek samping karena kandungan glikosida sianogeniknya. Senyawa ini, meskipun kecil, dapat menghasilkan hidrogen sianida yang memperparah gejala.
3. Alergi Lateks? Jauhi Pepaya!
Pepaya mengandung enzim kitinase, yang dapat memicu reaksi alergi silang dengan lateks. Gejalanya mulai dari mata berair, bersin, hingga sesak napas. Jika Anda alergi lateks, hindari buah ini untuk menjaga kesehatan Anda tetap prima.
4. Penderita Batu Ginjal: Jangan Ambil Risiko
Bagi Anda yang memiliki riwayat batu ginjal, kandungan vitamin C dalam pepaya bisa menjadi masalah. Asupan berlebihan dapat memperbesar batu ginjal kalsium oksalat, membuatnya semakin sulit dikeluarkan dari tubuh.
5. Pengidap Hipoglikemia: Gula Darah Bisa Turun Drastis
Pepaya memang ramah bagi penderita diabetes karena membantu mengontrol kadar gula darah. Namun, untuk mereka yang menderita hipoglikemia atau kadar gula darah rendah, pepaya dapat memperburuk kondisi. Penurunan gula darah yang berlebihan dapat memicu gemetar, kebingungan, hingga detak jantung cepat.(*)
Editor : Achmad