Min.co.id ~ Jakarta ~ Di tengah gempuran permainan digital dan teknologi canggih, permainan tradisional Cublak-Cublak Suweng tetap menjadi simbol kearifan lokal yang sarat makna. Warisan budaya Jawa ini tak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang relevan hingga kini.
Mengenal Cublak-Cublak Suweng
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak di pedesaan dengan suasana yang penuh tawa. Para peserta duduk melingkar, sementara satu orang menjadi penjaga. Dengan diiringi lantunan lagu khas, pemain mengoper benda kecil secara sembunyi-sembunyi, menantang penjaga untuk menebak siapa yang memegang benda tersebut.
Namun, di balik kesederhanaannya, Cublak-Cublak Suweng menyimpan filosofi mendalam. Lirik lagunya mengingatkan pentingnya menjaga kejujuran, kerja sama, dan kebijaksanaan dalam menjalani hidup.
Melestarikan Warisan Budaya
Meski menyimpan nilai luhur, Cublak-Cublak Suweng kini mulai jarang dimainkan, terutama di perkotaan. Generasi muda lebih akrab dengan gawai daripada permainan tradisional. Hal ini mendorong para penggiat budaya di Indramayu untuk menghidupkan kembali permainan ini melalui festival budaya dan kegiatan sekolah.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal permainan tradisional ini, tetapi juga memahami makna filosofinya,” ujar Taufik, seorang penggiat seni.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan upaya pelestarian yang terus dilakukan, Cublak-Cublak Suweng diharapkan tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga inspirasi bagi generasi mendatang untuk menghargai kearifan lokal.
Dalam permainan sederhana ini, terkandung pelajaran besar yang mengajarkan kita arti kebersamaan, kejujuran, dan kehidupan yang lebih bermakna.
“Cublak-Cublak Suweng bukan sekadar permainan, melainkan cerminan nilai-nilai luhur budaya kita,” tutup Taufik.(*)
Editor : Achmad