Min.co.id ~ Jakarta ~ Belakangan ini, penyakit kista ovarium menjadi topik hangat yang dibahas oleh warganet di media sosial X.
Banyak dari mereka yang berbagi kisah pribadi mengenai pengidapannya, yang sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat.
Salah satu cerita yang menarik perhatian adalah dari seorang netizen yang menceritakan pengalamannya,
“2020 saya makan sembarangan (bakso, mie ayam, junkfood, seblak, dll) sampai akhirnya 1 bulan haid nggak berhenti dan sakit luar biasa. Setelah ke dokter dan USG, ternyata ada kista 6 cm di ovarium. Untungnya dokter tidak sarankan operasi, hanya diberi obat dan disarankan menghindari junkfood,” ujarnya.
Salah satu gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita kista ovarium adalah perut yang membuncit. Dr. Muhammad Fadli, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi, menjelaskan bahwa pembengkakan perut akibat kista ovarium umumnya terjadi tanpa penyebab yang jelas dan sering disertai dengan siklus haid yang tidak teratur.
Menurut dr. Fadli, jika mengalami gejala-gejala tersebut, sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter guna memastikan apakah kondisi tersebut berkaitan dengan kista atau gangguan kesehatan lainnya.
“Siklus haid yang tidak teratur bisa menjadi tanda adanya masalah.Haid yang normal memiliki siklus 28 hari, plus atau minus 7 hari. Jika sudah lebih dari 40 hari tanpa haid dan sering kali terjadi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter,” jelas dr. Fadli, seperti dikutip dari Health, Selasa (10/12/24).
Selain ketidakteraturan siklus haid, gejala lain yang kerap muncul adalah nyeri haid yang tidak normal. Dr. Fadli menekankan bahwa kram saat haid adalah hal yang biasa, namun apabila rasa nyeri tersebut tidak tertahankan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan memerlukan obat pereda nyeri, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Nyeri haid memang umum terjadi, tetapi jika nyerinya cukup parah hingga mengganggu aktivitas atau memerlukan obat untuk meredakannya, sebaiknya diperiksa lebih lanjut. Ini bisa jadi tanda adanya kista cokelat atau adenomiosis,” tuturnya.
Pemeriksaan dini sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Dengan begitu, penanganan lebih cepat bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.(*)
Editor : Achmad