Min.co.id ~ Jakarta ~ Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, meninjau langsung SPBU 44.555.08 di Jalan Tol Kaliurang KM 10, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari langkah memastikan kepatuhan layanan prima kepada konsumen setelah ditemukannya indikasi kecurangan di SPBU tersebut.
Penyegelan SPBU tersebut terjadi setelah inspeksi bersama antara Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah dan Direktorat Metrologi UPTD Sleman pada 13 November, yang menemukan adanya alat modifikasi pada dispenser BBM yang mengurangi volume bahan bakar yang diterima konsumen.
Kejadian ini memicu tindak lanjut tegas terhadap SPBU yang melanggar aturan, termasuk pemberhentian operasional dan instruksi penggantian dispenser yang sudah dimodifikasi.
Menteri Budi Santoso mengapresiasi upaya Pertamina Patra Niaga yang cepat tanggap dalam melakukan inspeksi serentak di seluruh Indonesia.
Ia menegaskan pentingnya pengawasan dan pemberian sertifikat tera pada alat ukur di SPBU sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, yang mengharuskan pemeriksaan berkala dan pemberian segel pada mesin dispenser.
Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, juga menegaskan komitmen perusahaan untuk menindak tegas setiap pelanggaran, serta terus meningkatkan pengawasan di SPBU agar pelayanan tetap sesuai standar dan memenuhi hak konsumen.
Tak hanya itu, upaya ini juga mendukung pengelolaan energi yang berkelanjutan, sesuai dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang diterapkan oleh Pertamina.
Dengan langkah cepat dan tegas ini, pihak berwenang memastikan bahwa ketersediaan BBM untuk masyarakat Sleman tetap aman dan terjamin, meskipun SPBU yang terlibat dalam penyegelan dihentikan operasionalnya sementara waktu. Konsumen yang menemui masalah di SPBU dapat melaporkannya ke Pertamina Call Center 135.(*)