Panen Raya Indramayu: Langkah Besar Jawa Barat Menuju Kedaulatan Pangan

Min.co.id ~ Indramayu ~ Desa Tukdana, Kabupaten Indramayu, menjadi saksi panen raya yang membanggakan pada Senin (18/11/2024). Dalam upaya mendongkrak produksi padi dan stabilitas harga pangan, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memimpin langsung panen dengan hasil yang mengesankan: rata-rata produksi mencapai 8,3 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektare.

Bey Machmudin menyampaikan bahwa panen raya ini merupakan momentum penting menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025.

“Panen di Indramayu ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan sektor pertanian, tetapi juga menjadi upaya strategis untuk menjaga stabilitas harga beras di tengah permintaan yang meningkat,” jelas Bey.

Ia juga mendorong para petani untuk terus meningkatkan kualitas produksi dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern. Dengan langkah tersebut, sektor pertanian di Jawa Barat diharapkan semakin maju dan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara berkelanjutan.

Selain itu, Pemprov Jawa Barat berkomitmen menjaga stabilitas harga melalui berbagai inisiatif, termasuk operasi pasar, distribusi yang efisien, dan bantuan pangan untuk menekan inflasi serta mendukung kesejahteraan masyarakat.

Pjs. Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik, M.Si., menegaskan bahwa panen raya di Kabupaten Indramayu berlangsung di hampir seluruh wilayah dengan optimisme peningkatan produksi. Dari total luas tanam 102.258 hektare pada musim tanam (MT) II/Gadu, 24.468 hektare telah memasuki masa panen.

“Momentum panen ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi sekaligus memperbaiki sistem logistik agar kesejahteraan petani semakin terjamin,” ujar Taufik.

Keberhasilan panen di Indramayu mencerminkan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan para petani. Dengan dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), panen raya ini menjadi bukti nyata bahwa Jawa Barat memiliki potensi besar sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

Panen raya ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi langkah strategis untuk menciptakan kemandirian pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjadikan Jawa Barat sebagai model pertanian yang modern dan berkelanjutan.(*)

Editor : Achmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *