Min.co.id ~ Jakarta ~ Tanjidor adalah kesenian musik tradisional khas masyarakat Betawi, dimainkan secara berkelompok dengan alat musik tiup dan perkusi. Kesenian ini bukan hanya hiburan, tetapi juga menjadi bagian penting dari warisan budaya yang memperlihatkan kreativitas dan kehangatan masyarakat Betawi.
Asal-usul Nama Tanjidor
Nama Tanjidor berasal dari kata dalam bahasa Portugis, tangedor, yang berarti “memainkan alat musik di luar ruangan.” Hal ini merujuk pada tradisi masa lampau ketika musik dimainkan sebagai hiburan dalam acara tertentu di ruang terbuka. Selain itu, Tanjidor juga berasal dari gabungan kata “tanji”, yang berarti menabuh, dan “dor”, yang menggambarkan suara dor-dor-dor yang khas dari alat musiknya.
Keunikan Musik Tanjidor
Tanjidor dimainkan menggunakan berbagai alat musik, seperti klarinet, trombon, piston, drum, dan simbal, yang dipadukan dalam harmonisasi unik. Jenis musik ini sering dimainkan dalam perayaan tradisional, seperti pesta pernikahan, khitanan, atau acara besar lainnya.
Meski terinspirasi dari musik orkes barat, Tanjidor mengadopsi elemen lokal sehingga tercipta gaya yang khas dan mencerminkan kepribadian masyarakat Betawi. Lagu-lagu yang dibawakan biasanya bertema ceria dengan ritme yang mengundang keceriaan.
Simbol Budaya Betawi
Tanjidor kini menjadi salah satu ikon budaya Betawi yang terus dilestarikan. Berkat upaya berbagai komunitas seni, Tanjidor masih sering ditampilkan di festival budaya, pariwisata, dan acara-acara resmi di Jakarta. Musik ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan kekayaan budaya tradisional sebagai warisan bangsa.
Sebagai seni yang penuh sejarah, Tanjidor mengajarkan kita untuk menghargai keanekaragaman budaya dan mengapresiasi harmoni yang dihasilkan melalui perpaduan tradisi dan modernitas.(*)
Editor : Achmad