Min.co.id ~ Surabaya ~ Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan inovasi terbaru dalam upaya pemanfaatan sumur minyak terbengkalai di Indonesia sebagai sumber energi terbarukan.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM-RE) ITS berhasil menciptakan nanofluida khusus yang mampu meningkatkan efisiensi ekstraksi panas bumi hingga 21,3 persen, membuka peluang besar untuk pemanfaatan ribuan sumur minyak yang selama ini terbengkalai di seluruh negeri.
Wury Handayani, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa nanofluida yang dikembangkan berbahan dasar air yang diperkaya dengan partikel nano seng oksida (ZnO).
“Partikel ini memiliki konduktivitas termal tinggi, sehingga sangat efektif dalam mentransfer panas,” kata Wury, Kamis (14/11/2024). Namun, untuk meningkatkan stabilitas, tim menambahkan lapisan titanium dioksida (TiO₂) yang mencegah endapan partikel dan mempertahankan aliran panas yang optimal.
Nanofluida ini digunakan dalam siklus rankine organik, di mana cairan panas akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi untuk menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator listrik. Menariknya, titik didih nanofluida ZnO@TiO₂ hanya sekitar 25 derajat Celsius, jauh lebih rendah dari air, sehingga panas alami dari perut bumi sudah cukup untuk mendidihkannya tanpa memerlukan boiler tambahan. “Ini cara yang lebih hemat energi dan efisien,” lanjut Wury.
Dengan menggunakan nanofluida ini, setiap pembangkit panas bumi diproyeksikan mampu menghasilkan hingga 1,3 megawatt listrik per sumur. Jika diterapkan secara luas, inovasi ini dapat memberikan tambahan hingga 20 gigawatt energi terbarukan bagi Indonesia, mendukung target energi hijau nasional.
Tak hanya itu, inovasi ini mengantarkan tim ITS meraih medali emas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37 untuk kategori poster PKM-RE. Pencapaian ini membawa kebanggaan bagi tim dan menjadi bukti kuat atas potensi riset energi terbarukan dalam negeri.
“Kami berharap nanofluida ini bisa menjadi terobosan baru untuk memanfaatkan sumber energi yang selama ini belum tersentuh di sumur minyak terbengkalai. Ke depan, ini akan membantu Indonesia mencapai target pengurangan ketergantungan pada energi fosil,” pungkas Wury optimis.(*)
Editor : Achmad