Namun, saat ini Bendungan Cipanas masih dalam proses pengisian air yang diproyeksikan akan rampung hingga awal tahun 2026.
Sebagai bagian dari upaya pemantauan dan koordinasi, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik, M.Si, mengunjungi bendungan tersebut pada Kamis (10/10/2024) guna memastikan manfaat bendungan ini dapat dirasakan sepenuhnya oleh petani Indramayu.
“Bendungan Cipanas adalah sumber air yang sangat diharapkan untuk menyuplai kebutuhan irigasi di wilayah Indramayu, terutama bagi kecamatan-kecamatan yang selama ini sulit mendapatkan akses air secara memadai,” ujar Dedi Taufik. Menurutnya, aliran dari saluran Cipelang yang saat ini digunakan belum mampu mencapai daerah hilir, sehingga lahan-lahan pertanian di ujung irigasi sering mengalami gagal panen dan gagal tanam.
Dedi juga menegaskan pentingnya fokus pada musim tanam kedua (gadu) di tahun depan, saat musim hujan sudah berakhir. “Sumber air dari berbagai saluran, termasuk Cipelang, Cipanas, Cipancuh, dan Salam Darma harus kita optimalkan agar bisa mencukupi kebutuhan irigasi di musim tanam gadu,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Dedi Taufik didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, yang menyoroti tantangan besar dalam distribusi air untuk lahan pertanian.
“Program Rentang Irrigation Modern System (RIMS) di beberapa saluran seperti Cipelang dan Salam Darma masih dalam tahap pengerjaan, sehingga kita perlu memastikan percepatan penanganan irigasi ini agar bisa mendukung produktivitas petani,” ujar Sugeng.
Kunjungan Dedi Taufik ke Bendungan Cipanas ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan serupa ke Bendungan Salam Darma dan Waduk Cipancuh, sebagai langkah komprehensif untuk memastikan ketersediaan air bagi sektor pertanian Indramayu.
Dengan percepatan pengisian dan pengelolaan irigasi yang tepat, diharapkan produktivitas pertanian di Kabupaten Indramayu bisa meningkat signifikan di tahun-tahun mendatang.(*)
Editor : Achmad