JAKARTA, – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin optimistis, prevalensi stunting dapat ditekan hingga mencapai angka 14 persen pada 2024 mendatang.
Dengan syarat, dalam beberapa tahun ke depan para pemangku kepentingan secara konsisten dapat menurunkan angka stunting nasional sebesar 3,8 persen.
“Harus semangat terus kita pacu dan targetnya harus tercapai,” kata Wapres saat memberikan sambutan pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2023 ke-30 di Banyuasin, Sumatra Selatan pada Kamis (6/7/2023).
Kondisi penurunan angka stunting, lanjut Wapres, dua instansi pemerintah yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah berhasil menurunkan angka stunting secara nasional hingga mencapai 2,8 persen pada 2022 lalu.
“Kalau sekarang hanya 2,8 persen, padahal setiap tahun itu kita harus bisa menurunkan 3,8 persen untuk mencapai 14 persen,” kata Wapres.
Pemerintah, tambah Wapres, telah melakukan serangkaian upaya strategis dalam mencapai target prevalensi stunting.
Diantaranya, menginstruksikan kepada petugas kesehatan untuk menyediakan berbagai informasi yang mudah dipahami. Khususnya, tentang pemenuhan asupan gizi anak melalui kanal-kanal komunikasi yang dapat diakses oleh khalayak luas.
“Informasi yang mudah dipahami dan lengkap terkait hal tersebut, baik secara langsung maupun melalui portal-portal digital,” kata Wapres.
Dengan begitu, setiap keluarga di dalam negeri dapat menyadari pentingnya pemenuhan asupan gizi sesuai dengan usia dari anak. Dan memanfaatkan sumber pemenuhan gizi bagi anak dengan buah dan sayur lokal.
Kemudian, secara berkala membersihkan lingkungan tempat tinggal. Sehingga, ancaman dari penyakit pun dapat diantisipasi secara optimal oleh para orang tua anak.
“Termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan terkait,” kata Wapres.
Wapres juga menyampaikan, pada orang tua dalam mengawasi pergaulan para kaum muda. Jaga, para kaum muda melakukan pergaulan sewajarnya sesuai dengan nilai maupun norma yang berlaku dimasyarakat.
Dengan melakukan hal itu, dipercaya dapat mengurangi fenomena pernikahan dini atau anak. Akibat, dari pergaulan bebas yang kerapkali terjadi dalam beberapa waktu belakangan.
“Pernikahan di bawah umur itu membawa kemudaratan. Setiap sesuatu yang membawa bahaya itu dilarang oleh agama mengatakan diri sendiri jangan membahayakan orang lain dan setiap bahaya harus,” kata Wapres.
Sumber : Infopublik