Min.co.id-Majalengka-Dengan melambungnya harga minyak goreng dipasaran menjadi sebuah dilema bagi para penjual gorengan yang biasa berjualan di warung maupun keliling
Kenapa tidak dengan naiknya minyak goreng sangat membebani para penjual gorengan yang merupakan bahan baku utamanya adalah minyak goreng alias migor seperti tukang Bala-bala (bakwan), Goreng tahu (gehu), Comro, Tempe dan lainnya
Seperti diutarakan Nur (50) pedagang warung yang mempunyai ciri khasnya dengan goreng comro nya yang sudah terkenal dimajalengka, mengatakan bahwa dengan kenaikan migor ini goreng comronya sudah dikecilkan tetapi dengan harga masih Rp. 2000 / 3 comro, masih merasa merugi ungkapnya kepada wartawan jurnalis min.co.id di warung miliknya jalan raya cigasong-maja Majalengka hari Senin (28/3/2022)
Kedepannya Nur akan menaikan harga gorengan comronya menjadi Rp. 1000 /1 comro tapi takutnya pelangganya apa masih mau membeli, ini menjadi pikiran dan pertimbangannya karena Nur gak mau kehilangan pelanggan ungkapnya
Nur sebenarnya sudah berusaha mengakali dengan cara membeli migor curah tapi setelah dicoba banyak pelangganya merasa ada perbedaan dari rasanya jadi Nur kembali memakai minyak saset tegasnya
Senada yang dikatakan oleh Siti (52) yeng berusaha dibidang pembuatan keripik singkong sekarang dirinya sudah 2 minggu tidak bisa produksi karena dengan harga Rp. 48.000 / 2 liter, sangat memberatkan dan tidak menutupi biaya produknya, jadi lebih baik menunggu dulu harga migor stabil karena kalau memakai minyak curah pernah mencoba tapi cepat bau tengi karena kualitasnya jauh berbeda ujarnya (red)