Min.co.id-Indramayu-Jelang musim panen tiba sebagian masyarakat melaksanakan adat dan tradisi mapag sri, termasuk Pemdes Desa Mekarsari Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu.
Tradisi Mapag Sri dilaksanakan di halaman depan balai Desa Mekarsari dengan pagelaran seni budaya wayang kulit Karya Budaya dalang H. Suwarno dari Desa Cipaat Kecamatan Bongas Kabupaten Indramayu.
Kades Mekarsari/Kuwu Cato kepada min.co.id mengatakan, dengan mayoritas masyarakat Mekarsari adalah petani, maka bersama warga dan BPD serta pihak terkait lainnya bersama mendukung acara adat mapag Sri dengan semangat bersama untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang.
” Berharap dengan digelarnya acara mapag Sri ini selain memberi edukasi kepada masyarakat terkait bagaimana menghargai dan melestarikan warisan budaya (heritage) kepada generasi anak bangsa, dan selain itu juga hasil panen padi di Desa kami melimpah dan ini adalah bentuk syukur kami kepada Tuhan yang maha esa, ” jelas Cato. Minggu (27/3/2022).
Salah satu tokoh adat Desa Mekarsari Kamsari menjelaskan, manusia berbudaya itu adalah manusia yang menghormati budaya dan adat leluhurnya dan wajib menjaga serta melestarikan warisan budaya nenek moyangnya. Mapag Sri mempunyai makna filosofi yang tinggi, mengetahui makna Sri/Dewi Sri atau Sanghyang Sri artinya itu padi dan padi adalah lambang kesejahteraan masyarakat dimana merupakan kebutuhan bahan pokok pangan.
Lebih lanjut Kamsari menyampaikan pesan, hargailah padi atau beras, ketika sehabis di tutu (tumbuk) atau digiling jangan lupa berikan Sri/beras itu dengan segelas air putih di berasnya, itu merupakan cara memberi penghargaan kepada Dewi Sri. Dan itu salah satu cara kita disebut sebagai insan berbudaya, ” papar Kamsari. (Ikhwan).