Min.co.id – Indramayu – Keramba jaring apung (KJA) merupakan wadah yang ideal bagi pembesaran ikan air tawar karena proses budi dayanya langsung di alamnya dan hasilnya pun lebih baik.
Ikan air tawar yang dipelihara hampir sesuai dengan habitat aslinya dan diberikan pakan sesuai dengan proporsinya, sehingga dapat memacu pertumbuhan bobot yang cukup signifikan. Itulah yang menyebabkan masyarakat Sindang Indramayu banyak membuat keramba jaring apung (KJA) di pinggir sungai Cimanuk daripada di tambak karena hasilnya lebih baik.
“Pendapatannya pun lebih tinggi dari pada media lain dan produktivitasnya juga lebih tinggi. Hanya saja, wadah ini membutuhkan konstruksi yang kuat dan biaya investasi yang cukup tinggi. Selain itu, tidak semua tepi sungai dapat digunakan sebagai lokasi pemeliharaan dengan keramba jaring apung,” ujar Robin, salah satu warga yang memiliki KJA.
Pemilihan lokasi harus bagus. Yang mana pertimbangan ini berhubungan langsung pada pemilihan jenis ikan yang dipelihara dan menjaga agar sungai tetap bersih, sehingga tidak memicu ikan mati.
Pelampung berfungsi untuk mengapungkan unit kerangka dan jaringnya agar tidak tenggelam. Dibutuhkan beberapa drum kosong untuk membuat KJA mengapung. Selain itu, diperlukan juga Jangkar atau pemberat berfungsi agar KJA tidak terbawa arus atau hanyut. Jangkar terbuat dari balok-balok semen yang sudah dicetak. Jumlah dan bobot jangkar disesuaikan dengan unit KJA.
“Selain keramba jaring apung ini mudah dalam perawatannya, banyak warga yang membuatnya sebagai usaha sampingan,” pungkas Tarmin yang juga merupakan pemilik keramba apung. (Vino)