Min.co.id, Indramayu – Di era modern ini banyak makanan ringan siap saji dan menghadirkan sajian juga banyak toping yang menarik yang dapat kita nikmati, namun ada hal berbeda dengan makanan khas Indramayu yang masih eksis sampai sekarang, bahkan penggemar makanan legenda yang satu ini tidak sedikit peminatnya, baik dari kalangan pejabat, orang tua hingga pemuda. Ya, inilah menu jajanan yang di sajikan ibu Carsini (53) yang akrab disapa Bi Nini pedagang keliling yang hits sampai saat ini seperti blencong, klepon, geblog, uwel-uwel, kocar-kacir, ketan merah, krawu, dan getuk.
Bi Nini menceritakan, dirinya berdagang makanan ini sejak masih single hingga sekarang. “ dulu saya berjualan semasa pasar lama masih di jl. Supratman, semenjak paska terjadi kebaran yang melanda pasar lama saya hijrah ke Jakarta tepatnya di Mabes TNI Cilandak-Jakarta, lalu kembali ke Indramayu tiga tahum silam sampai dengan sekarang saya tetap berjualan jajanan yang sama.” Terangnya.
Untuk menikmati makanan khas Indramayu ini mudah di dapati, karena beliau berjualan keliling di wilayah kota Indramayu. “Biasanya saya berjualan di sekitar lingkungan Pemda Indramayu, Dinas Permukiman dan Perumahan, dan Kelurahan Lemah Abang sekitar sekober. Sajian makanan yang saya jajakan adalah makanan khas Indramayu dari dulu hingga sekarang saya masih berjualan blencong, klepon, geblog, uwel-uwel, kocar-kacir, ketan merah, krawu, dan getuk.” Ungkap Bi Nini wanita asal desa panyindangan kulon ini.
Menyinggung omset yang di dapat, Bi Nini menjawab dengan tersenyum. “Biasanya sehari pendapatan kotor sekitar 400 ribu sampai 500 ribu. Cukuplah untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai anak sekolah.” imbuhnya.
Dengan penasaran dan terlihat jajanan tersebut yang memiliki warna-warni khas hingga membuat penasaran, maka di coba oleh min.co.id, dan ternyata benar setelah mencoba jajanan khas Indramayu ini rasanya legit dan nikmat. Pantas banyak yang sangat menyukai makanan ini, cukup dengan Rp5ribu bisa membuat teringat nostalgia semasa masih kecil. Apabila disantap dengan secangkir kopi melengkapi suasana yang mendung disertai hujan rintik-rintik”. (iwan)