Jakarta- Sederet nama artis yang tidak asing di telinga masyarakat Indonesia lewat tayangan televisi dan layar lebar bergabung ke Partai NasDem. Para publik figur ini diproyeksikan maju dalam pemilu legislatif 2019.
Dilansir dari laman resmi Partai NasDem, Sabtu, 28 Juli 2018 merilis nama-nama seperti Nafa Urbach, Farhan, Sahrul Gunawan, Kristina, Intan RJ, Elma Theana, Lucky Hakim, Manohara Odelia, Della Puspita, Krisna Mukti, Thessa Kaunang, dan sederet nama ngetop lainnya siap memperjuangkan aspirasi masyarakat lewat tugas dan fungsi di parlemen DPR RI.
Nama-nama tersebut tidak sembarangan dicalonkan NasDem di pileg mendatang. Misalnya Manohara Odelia, selain sibuk di dunia modeling, ia juga aktif bersama organisasi NGO yang peduli dengan pelestarian alam dan lingkungan.
“Kenapa kita merendahkan sekali kemampuan profesi yang patut kita hargai, posisi dewan yang kita hargai tentu sebagai yang terhormat,” ungkap Surya Paloh dalam program AFD Now di CNN Indonesia, Jumat, 22 Juni lalu.
Pernyataan yang dilontarkan Surya bukan tanpa sebab. Maraknya artis dan seniman yang bergabung ke NasDem dikabarkan melalui proses transfer layaknya pemain sepak bola dengan bayaran miliaran rupiah.
Menurut Surya ketika putra-putri bangsa ingin menjadi anggota parlemen kemudian hanya dihargai dengan sejumlah uang atau materi maka penghargaan terhadap nilai yang positif akan berkurang bahkan jadi hilang begitu saja.
“Karena saya juga sesungguhnya tidak memiliki kekuatan untuk melakukan transfer seperti itu,” ujar dia.
Surya menegaskan Partai NasDem mencetuskan hal baru yang membebaskan segala macam tuntutan termasuk paling depan menentang mahar politik. Artinya NasDem menolak potensi uang yang lumrah di Indonesia untuk menghormati dan menjaga moralitas dalam berpolitik.
“Sebaliknya sekarang dikatakan membayar, ruginya dua kali sudah gak dapat sekarang harus kasih lagi, lalu apa yang kita mau cari,” tukas dia.
Dirinya juga tidak khawatir dengan stigma kebanyakan orang tentang kemampuan kader partai yang datang dari kalangan artis.
Menurut Surya selain memberikan kesempatan untuk pemerataan perwakilan masyarakat di DPR, NasDem juga percaya dengan kemampuan yang dimiliki kadernya.
“Apa yang salah dengan profesi yang mereka miliki kenapa kita menjudge artis, budayawan rata-rata kemampuan intelegensi dan intelektualnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan katakanlah aktor praktisi atau politisi lain? Belum tentu,“ terang dia.
Bergabungnya sederet artis dan seniman ke gerbong Partai NasDem diyakini Surya mampu menghadirkan suasana keterbukaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa berbagai latar belakang bisa berkontribusi untuk membangun bangsa lewat gerakan restorasi Indonesia.
Sekarang, lanjut Surya Paloh, waktu untuk menunjukkan bagaimana bisa berkompetisi dengan mempersiapkan diri dan menjaga semangat serta tekad dalam sebuah harmoni untuk menghasilkan sesuatu yang lebih optimal ke depannya.
“Kita berkompetisi tapi yang pertama kita juga harus mempersiapkan diri dalam menjalaninya dalam harmoni,” tutur Surya.
Dia bilang sedikitnya ada dua hal yang diperhitungkan NasDem sebelum mencalonkan kadernya di Pileg 2019 di antaranya tingkat kapabilitas dan elektabilitas sebelum dipilih untuk mwakili masyarakat memperjuangkan 575 kursi di DPR RI.
“Ini saling melengkapi, saya melihat justru patut disyukuri,” jelas dia.
Selain kalangan artis, NasDem juga memiliki calon anggota legislatif dari berbagai kalangan seperti petahana, budayawan, anak muda berprestasi, insan pers, intelektual, mantan gubernur hingga mantan menteri.(medcom)