“Berbeda dengan kampus-kampus Islam yang sudah ada, tugas dan fungsi UIII tidak hanya sebagai penyelenggara proses belajar mengajar, riset, dan pengabdian masyarakat semata. Lebih dari itu kampus ini dimaksudkan sebagai upaya kita untuk membangun peradaban Islam Indonesia dan mengkontribusikannya bagi peradaban global melalui jalur pendidikan,” jelas dia.
Ia mengatakan UIII tidak hanya akan memiliki fakultas dan perpusatakaan. Kampus ini juga akan dilengkapi dengan pusat kajian strategis Islam, pusat studi kawasan Islam, serta museum seni dan budaya Islam yang akan menjadi pusat reservasi ragam artefak dan manuskrip Islam nusantara.
Fasilitas itu diberikan agar visi misi kampus ini menjadi pusat peradaban Islam Indonesia tercapai. Pemerintah ingin mengubah perbincangan dunia internasional tentang peradaban Islam. Pasalnya, selama ini jika dunia internasional membincang peradaban Islam, yang selalu mengemuka ialah peradaban Islam Arab, peradaban Persia atau peradaban Turki tanpa menyebut peradaban Islam Indonesia.
“Padahal sejarah peradaban Islam kita telah melewati rentang waktu yang amat panjang. Serta telah mewariskan satu karakter yaitu Islam wasathiyah yang terbukti andal mengembangkan nilai-nilai Islam dalam lingkungan budaya yang plural dan toleran,” ujar dia.
Politikus PPP itu menambahkan, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, peradaban Islam di Indonesia menjadi pusat perhatian dunia. Menurut dia, secara umum dunia mengapresiasi muslim Indonesia yang memiliki kemampuan mengelola keragaman budaya, menjaga toleransi, keharmonisan antarwarganya, serta terbuka terhadap nilai-nilai dan universal demokrasi dan hak asasi manusia.
“Hal ini telah berhasil mengikat dunia muslim untuk belajar dan mengambil inspirasi dari Indonesia,” kata dia.(medcom)