Min.co.id-Jakarta-Dinas Pendidikan DKI diharapkan serius dalam menjalankan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) untuk memajukan karier para pegawainya.
Pejabat Dinas Pendidikan juga diharapkan membuka komunikasi dengan jajarannya agar ditemukan jalan keluar terbaik untuk mengatasi permasalahan seputar Simpeg.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI, Ashraf Ali, di Jakarta, Minggu (15/04/2018).
Hal yang dinilai merugikan dari Simpeg adalah terbatasnya formasi sementara pegawai yang memenuhi syarat untuk jabatan tersebut sangat banyak.Sebagai gambaran, pejabat yang memenuhi syarat untuk menduduki jabatan pengawas sekolah cukup banyak.
Namun laju karier mereka tersendat karena berdasar Simpeg hanya tersedia lima formasi.Akibatnya, ada beberapa pegawai yang memenuhi syarat untuk jabatan pengawas sekolah namun kariernya terhambat karena tidak memenuhi formasi di Simpeg. Menurut Ashraf, untuk menghadapi keadaan tersebut, pejabat Disdik DKI perlu menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan jajarannya.
Di sisi lain, konsistensi Simpeg juga dipertanyakan. Pasalnya, ada posisi yang kondisi faktualnya tidak sesuai formasi di Simpeg.Sebagai gambaran, di Simpeg hanya tersedia lima formasi untuk pengawas sekolah utama.
Sedangkan kondisi saat ini, pada formasi tersebut ada sembilan pengawas sekolah utama atau hampir dua kali lipat dari formasi yang tersedia pada Simpeg.
“Dalam hal ini, perlu keseriusan untuk menjalankan Simpeg,” kata Ashraf. Menurut Ashraf, komunikasi dan keseriusan menjadi kunci utama untuk mengatasi permasalahan tersebut. (wk)