Min.co.id,Jakarta – Jalur kereta api listrik (KRL) saat ini sudah sampai ke Cikarang, dari sebelumnya yang mentok di Stasiun Bekasi. Jadi KRL bisa menjangkau Jakarta ke daerah kawasan padat industri tersebut.
Plt Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Umiyatun Hayati Tri Astuti, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan kajian untuk memperpanjang rute KRL sampai ke Cikampek. Ini sekaligus dengan rencana elektrifikasi jalur kereta hingga Surabaya, karena ada rencana pembangunan kereta kencang Jakarta-Surabaya, dengan menggunakan kereta listrik.
“Disampaikan dari JICA sedang dikaji, dari tim kita BPPT membantu Kemenhub bangun Jakarta-Surabaya ini, apakah sekaligus disambung elektrifikasi sampai Cirebon ini bagian dari itu,” ungkap Umiyatun.
Dia berujar, proyek eletrifikasi ini dilakukan paralel bersamaan dengan proyek double-double track (DDT) dari lintas Jakarta ke Surabaya, sehingga jumlah penumpang dan angkutan barang yang bisa diangkut KA bisa dilipatgandakan.
“Elektrifikasi ini bagian dari proyek DDT Cikarang-Manggarai, apakah akan dilanjutkan sampai Cirebon ke sana ini sedang dikaji lintas Utara Jawa, apakah dengan elektrifikasi atau pakai dengan semi cepat,” jelas Umiyatun.
“Nanti kita kaji, dari kajian itu nanti kita keluarkan seperti apa. Mungkin saja, karena elektrifikasi memudahkan dalam speednya, frekuensinya dari kereta yang ada, tapi harus dipikirkan karena lalu lintas Jakarta-Cikampek ini paling padat, makanya perlu DDT lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyebut elektrifikasi jalur rel KA di Utara Jawa ini untuk mendukung program kereta semi cepat Jakarta Surabaya. Saat ini, kereta yang rencananya didanai Jepang ini masih dalam tahap kajian.
“Jadi ini (elektrifikasi sampai Cikarang) adalah milestone. Kita buat peradaban kereta api meningkat dengan elektrifikasi. Sedang kita pikirkan angkutan kereta Jakarta-Surabaya dengan format (listrik) yang sama akan dikembangkan waktu tempuh kereta (Jakarta-Surabaya) 5 jam,” kata Budi.
Selain program elektrifikasi dan program DDT jalur KA sepanjang Jakarta-Surabaya, lintasan tersebut juga dilakukan penghapusan lintasan sebidang, semuanya dilakukan untuk memuluskan rencana kereta semi cepat ke Surabaya.
“Apa yang akan dilakukan adalah elektrifikasi. Kedua adalah menghilangkan lintasan sebidang, baik di Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Akan kita hilangkan. Kemudian mengurangi tekukan (lengkung) lintasan. Kita lagi lagi studi, Insya Allah akhir November selesai (kajian) elektrifikasi (rel) di Utara Jawa,” jelas Budi.
Mengingat dana yang terbatas, pembangunan elektrifikasi jalur KA dilakukan bertahap dari saat ini sudah sampai Cikarang, hingga mentok di Surabaya.
“Dari Jakarta sampai Semarang baru 2020, kemudian dua tahun setelahnya Semarang ke Surabaya. Besok Senin (9/10/2017) rapat di Menko Maritim kumpulkan stake holder,” ucap mantan Dirut PT Angkasa Pura II ini.(dtk)