-
Lewati ke konten
Ke Puncak Gunung Agung Untuk Sembahyang,Mangku Mokoh Bertemu Kera
-
-
Min.co.id,Bali – Jro Mangku Kari dan Wayan Ada alias Mangku Mokoh, baru saja membuat heboh karena aksi nekatnya naik ke puncak Gunung Agung, saat gunung itu dalam kondisi kritis dan siap meletus.
Jro Mangku dan keponakannya itu nekat naik ke gunung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali, itu pada Sabtu 30 September 2017. Hanya untuk melihat kondisi kawah yang dikabarkan mulai mengeluarkan asap.
Selama berada di atas gunung itu, Jro dan Mangku Mokoh melihat ada asap berwarna putih yang keluar dari dalam kawah. Asap itu keluar dari 11 titik.
Jro Mangku mengatakan, meski berada hanya beberapa meter dari kawah, dia dan Mangku Mokoh tak merasakan dan melihat kemunculan asap panas atau cukup dikenal dengan wedus gembel.
“Asap panas belum ada. Tapi memang di atas bau belerang menyengat. Katanya bau itu dari cairan kuning itu,” kata Jro Mangku kepada VIVA.co.id, Minggu, 1 Oktober 2017.
Jro Mangku menuturkan, selain ada asap, di dalam kawah juga terlihat ada lubang besar. “Dari bawah itu asapnya sekitar setinggi 40 meter. Ada lubangnya di dalam kawah,” kata Jro Mangku.
Di puncak gunung, Jro Mangku mengaku masih bertemu dengan sekumpulan kera. “Masih ketemu dengan hewan-hewan. Ada gerombolan kera. Pohon-pohonnya juga masih hijau,” katanya.
Selain itu, di puncak Gunung Agung, dia bertemu dengan dua orang lainnya yang telah berada di sana sebelum ia tiba.
“Ada dua orang yang sudah ada di dekat kawah. Dia datang duluan sebelum saya. Tujuan saya ke sana sebenarnya untuk sembahyang memohon keselamatan umat agar dilindungi dari marabahaya,” kata Jro Mangku.
Seperti diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menyatakan Gunung Agung dalam kondisi kritis dan siap meletus. Tak seorang pun diperbolehkan masuk ke zona merah bahaya letusan dalam radius 12 kilometer dari kawah Gunung Agung, apalagi sampai nekat naik ke puncak gunung.
sumber :vivanews
-
-