“Semua tindakan yang dilakukan terhadap Masjid Al-Aqsha setelah 14 Juli harus dibatalkan dan diakhiri. Karena situasi di Jerusalem harus kembali normal, dan kami akan melanjutkan hubungan antara kami dan Israel.” kata Abbas
Abbas menyatakan rakyat Jerusalem sudah bangkit sebagai kesatuan untuk menolak semua tindakan yang dilakukan oleh penguasa Yahudi, dan Palestina akan mendukung mereka.
“Apa yang telah kami putuskan ialah membekukan kerja sama keamanan (dengan Israel) dan ini masih sah, untuk membela kesucian kami juga masih sah. Kami ingin mempelajari apa yang terjadi waktu itu sampai sekarang, untuk melihat apa yang bisa kami lakukan,” ia menambahkan.
Pada 14 Juli, tiga pria Arab-Israel yang bersenjata menembak hinggga tewas dua polisi Israel, kemudian pasukan polisi balas-menembak pria bersenjata itu dan menewaskan mereka. Serangan tersebut terjadi di halaman Masjid Al-Aqsha. Setelah serangan itu, penguasa Israel menutup masjid tersebut dan belakangan memasang pintu elektronik serta kamera di pintu masuk masjid itu. Tindakan tersebut memancing protes oleh umat Muslim, yang menolak memasuki masjid itu melalui gerbang tersebut.(Antra/Red)