Pemilik Kios Oleh-Oleh di Karawang Harapkan Pengalihan Arus

Tak Berkategori
ilustrasi

min.co.id/karawang – Para pemilik kios oleh-oleh Tradisional maupun warung di jalan arteri utara Karawang Barat berharap pengalihan arus lalulintas dari jalan tol, sehingga bisa menambah omzet dagangan mereka selama libur lebaran 2017.

“Sejak dibukanya tol Cipali pada dua tahun lalu, penjualan saya menurun hingga lebih dari 50 persen. Sebagian besar pembeli sekarang yang menggunakan sepeda motor dan hanya beberapa saja pembeli yang memakai mobil.” Ungkap Pupun Purhati salah satu pemilik kios di karawang, Sabtu (1/7).

Setidaknya terdapat empat hingga lima kompleks kios oleh-oleh yang menjajakan makanan tradisional seperti kerupuk pasir, tapai, ubi cilembu, dodol, wajit, asinan, keripiki, hingga mainan anak di tepi jalan Pantura Subang hingga Cikampek.

Setiap kompleks itu terdiri dari 11 hingga 13 kios oleh-oleh yang dimiliki warga sekitar Karawang dan Subang.

“Para pembeli yang berkunjung lebih banyak sore hari karena mereka sambil beristirahat di sini,” ucap Pupun yang juga menyediakan toilet bagi pemudik yang melintas.

Pupun mengaku penurunan omzet kiosnya juga dipengaruhi pengatuan arus lalu-lintas dari arah Subang melewati jalan Wadas-Cilamaya Karawang untuk menghindari kemacetan di simpang Jomin.

“Harga dagangan kami di sini sebenarnya dua kali lebih murah dibanding oleh-oleh yang dijual di tempat peristirahatan di jalan tol,” ujar Pupun, Pupun mengaku menjual kerupuk pasir seharga Rp15 ribu per dua bungkus dan tapai singkong Rp15 ribu per dua kilogram.

Bachtiar (32) Pemudik sepeda motor asal Haurgeulis Indramayu sengaja singgah di kios-kios oleh-oleh tradisional Karawang untuk membeli kerupuk pasir dan tapai singkong.”Ini adalah oleh-oleh khas daerah Pantura Jawa Barat. Saya hanya membawa mangga Indramayu dari kampung buat ibu mertua dan tetangga di Bantargebang, Bekasi,” tutur Bachtiar.

Didi Rosadi (27) Pemudik asal Kuningan, juga mengaku sengaja mampir di kios oleh-oleh tradisional untuk membeli kerupuk pasir dan sekedar melepas lelah menempuh perjalanan.

“Jika pemilik kios merapikan tempat parkir mereka dan menyediakan tempat peristirahatan yang sejuk, para pemudik sepeda motor akan lebih memilih berhenti dan singgah di sini,” ujar Didi tentang saran untuk meningkatkan omzet pemilik kios. (red/antara)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *