min.co.id/Jakarta – Puluhan supir bus Transjakarta memarkirkan kendaraannya di Halte Harmoni hingga depan menara BTN Senin (12/6) sejak pukul 10.00 pagi. Akibatnya, para penumpang pun terpaksa turun di halte tersebut.
Salah seorang sopir Bus Transjakarta mengungkapkan, aksi mogok tersebut tidak lain untuk menuntut kesejahteraan para supir bus Transjakarta. Hal ini karena dalam perjanjian kontrak baru tertera kontrak yang menyebutkan Supir bus Transjakarta yang berusia 35 tahun maka otomatis akan diputus kontrak. Selain itu, aturan tersebut juga melarang karyawan yang memiliki hubungan keluarga seperti suami-istri atau adik-kakak. ”Kalau diputus gimana nasib anak bini,” tegas Yones.
Menurut Yones, sopir bus Transjakarta yang mogok saat itu hampir semua operasional mulai dari koridor 1, 2, 5, dan 8. sebelumnya tuntutan ini sudah disuarakan. Tapi karena takut dipecat, mereka tidak berani mogok. ”Puncaknya sekarang, sudah pada nggak tahan,” kata Yones.
Belum tahu persis mau sampai kapan aksi mogok itu berlangsung. Menurut yones, perwakilan dari para sopir tengah melakukan negosiasi dengan perusahaan. Sampai saat ini, sopir-sopir bus tersebut tengah menunggu hasil negosiasi. (agt/republika)