menghormati sikap teman-teman dari AMPJ yang menolak cagub Jabar perempuan. Kami mah santai karena itu hak mereka,” katanya.
Namun, kata Mardani, era saat ini bisa dikatakan sebagai eranya “The Age og Women” dan PKS tidak pernah membedakan kader laki-laki maupun perempuan dalam berkarya. Jadi, mau laki-laki atau perempuan, asalkan punya kualitas dan integritas, akan didukung.
“Tetapi, yang nanti memutuskan kan tetap Badan Pekerja Majelis Syuro,” katanya.
Mardani menambahkan, kemunculan Netty sebagai kandidat cagub Jabar pun dapat mematahkan opini yang memandang PKS tidak peka terhadap perempuan. “Contoh lain adalah pengganti Fahri Hamzah, yakni Ibu Ledia Hanifah. Kalau ini sukses, maka akan jadi sejarah bahwa ada Wakil Ketua DPR RI perempuan dari PKS,” katanya. (adh)