ademnya suasana maka diiringi dengan alunan musik petik Kecapi dan lantunan merdu biduan Sunda (Juru Kawih : Bhs Sunda, Red). Suasananya sangat romantis menyeret kami menerawang ke situasi perjuangan pendahulu kita sebelum kemerdekaan. Bedanya dulu musiknya adalah dentuman meriam dan rentetan suara senjata.
Obrolan demi obrolan terus mengalir, dengan topik dan tema obrolan datang silih berganti sesekali diselingi gelak tawa dan merdunya suara Teh Riris marketing min.co.id yang memiliki keahlian tembang Sunda. Seruputan kopi dan Teh serta obrolan bebas yang dilakoni, tidak terasa telah membawa kami terlena ke pukul 17.00 wib. Membuat kami harus siap-siap untuk kembali ke daerah masing-masing, ada yang ke Subang dan ada pula yang ke Indramayu, yang pasti kami menyimpan kenangan yang berkesan di hati masing-masing, sayang situasi ini berlangsung terlalu cepat, tentunya suatu saat nanti kami akan datang kembali ke warung kopi(Ketika, Otak, Perlu, Inspirasi) Pulitik. (Red)