Festival Ngapem Tahun 2022 Digelar Warga Bongas Kulon Sumberjaya Majalengka

Min.co.id – Majalengka – Tradisi ngapem safaran adalah salah satu budaya yang masih lestari di masyarakat khususnya di Majalengka, budaya ini adalah salah satu bentuk pemahaman Beramal Maruf Nahi Munkar dalam segi kebaikan bersodakoh.

Apem sendiri berasa bahasa Arab yang berarti maaf, dalam tradisi NGAPEM safaran mengandung makna saling memaafkan di bulan Safar, sebagai tanda permohonan maaf itu biasanya masyarakat membuat panganan yakni kue apem yang berbentuk bulat dan berwarna putih dengan harapan saling memaafkan dan hati kita kembali menjadi bersih.

Acara seperti ini di Desa Bongas Kulon Kecamatan Sumberjaya Majalengka seperti tradisi budaya NGAPEM safaran sudah biasa dilakukan masyarakat turun temurun, namun kali ini di kemas di sebuah tempat wisata edukasi Barenthol Bongas Kulon ujar Darto Je penggagas Festival Ngapem pada min.co.id di Taman Bharentol Sumberjaya Majalengka, Senin (19/9/2022).

Dalam sambutanya H. Abdul Jaelani Kuwu Bongas Kulon menyampaikan hendaknya masyarakat saling bahu membahu dalam membangun sifat gotong royong membangun Desa Bongas Kulon ini seperti ketika kita membuat apem ini ada yang patung (nyumbang) beras, ada yang patung kelapa, gula garam minyak dan lain sebagainya dan ini di pandang perlu untuk kesinambungan masyarakat Bongas Kulon kedepan, pungkasnya.

Dalam tradisi NGAPEM saparan juga di lakukan ritual tulak bala oleh sesepuh Desa Bongas Kulon Ma Endas beliau memimpin ritual dengan marancahan (mendoakan) kue apem yang sudah di buat untuk selanjutnya di lempar ke penjuru mata angin dengan di iringi sholawat nabi hal ini bertujuan untuk Ikrom atau berbagi dengan mahluk Allah yang lain, tegasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *