Isu Bencana Megatrust, Pemkab Garut Siapkan Penanggulangan Risiko Bencana

Min.co.id-Garut-Bupati Garut, Rudy Gunanwan, memimpin apel gabungan yang dilaksanakan di Lapang Setda Garut, Senin (28/09/2020). Dalam apel hari ini, Bupati Garut membahas perihal isu bencana megatrust serta bagaimana langkah penanggulangannya, pengendalian COVID-19, dan penyakit lainnya yang bisa terjadi di musim pancaroba.

Kabupaten Garut merupakan wilayah dengan risiko kebencanaan paling tinggi di Provinsi Jawa Barat. Rudy Gunawan menuturkan, jika isu megatrust terjadi dengan adanya tsunami, maka sekitar 5.000 rumah akan tersapu dalam hitungan menit.

Saat ini Kabupaten Garut sedang memasang alat pendeteksi tsunami pada lima tempat dan memperbaiki alat pendeteksi yang rusak. Terdapat total tujuh buah alat pendeteksi gempa yang berada di Kabupaten Garut.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Garut fokus meninjau tiga kecamatan yang rawan terkena tsunami, yaitu Kecamatan Pamengpeuk, Cikelet, dan Cibalong. Rudy Gunawan mengingatkan kepada masyarakat, jika isu megatrust terjadi maka masyarakat bisa langsung lari tanpa memperhatikan harta benda.

“Kami sudah ada jalur evakuasi ke daerah dengan ketinggian minimal 30-50 m diatas permukaan air laut. Saya memperhatikan Pamengpeuk, Cikelet, dan Cibalong. Kami akan membuat peta konvergensi, mitigasi, dan emergency. Kalau terjadi megatrust dalam waktu 10 menit memang agak sulit, karena evakuasi masyarakat memerlukan waktu minimal 30 menit. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak lagi memperhatikan harta benda, bahwa saat terjadi tsunami maka seadanya dia langsung lari saja,” ujar Rudy Gunawan.

Berkaitan dengan penanganan virus Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai Kabupaten Garut sudah sangat baik. Bupati Garut, Rudy Gunawan, menegaskan dalam penyampaian kebijakan Covid-19 tidak boleh menakuti masyarakat melainkan dengan cara menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri.

“Dalam kebijakan Covid-19 kita tidak bisa menakut-nakuti masyarakat, tapi kita meyakinkan masyarakat yang menyelamatkan itu diri kita masing-masing. Barangsiapa yang menjalankan protokol kesehatan dan hidup dengan sehat tentunya akan tercegah dari penularan Covid-19,” ucap Rudy Gunawan dalam sambutannya.

Berkaitan dengan menghadapi musim pancaroba, Rudy Gunawan menegaskan, saat ini akan dilaksanakan pemantauan Puskesmas. Ke depannya rumah sakit hanya akan menerima penyakit darurat saja, penyakit lainnya yang tidak perlu perawatan khusus akan dirujuk pada Puskesmas.

“Kita fokus pada tiga hal; pembangunan akan tetap berjalan terus, protokol kesehatan tetap dilaksanakan, dan pemulihan ekonomi dilanjutkan,” tutur Rudy Gunawan.

Komentar

News Feed