9,6 Juta Ton Melaju di Rel: KAI Logistik Jadi Tulang Punggung Energi dan Industri Nasional

Min.co.id ~ Jakarta ~ Di tengah arus distribusi nasional yang makin kompleks dan dinamis, KAI Logistik, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), tampil sebagai pemain utama dengan catatan pengangkutan barang mencapai 9,6 juta ton hingga Mei 2025. Di balik angka tersebut, tersimpan peran strategis moda rel dalam menjaga kelancaran pasokan energi, menopang pertumbuhan industri, serta mewujudkan transportasi logistik yang efisien dan berkelanjutan.

Sekitar 75% atau setara dengan 7,2 juta ton dari total volume berasal dari angkutan batu bara di wilayah Sumatera Selatan, menjadikan komoditas ini sebagai tulang punggung utama KAI Logistik melalui layanan unggulan KALOG Pro.

Perusahaan mengoperasikan enam terminal batu bara terintegrasi dan sedang menyelesaikan pembangunan Coal Unloading Terminal baru dengan kapasitas lebih dari 17 juta ton per tahun, serta mengembangkan jaringan Container Yard dengan potensi kapasitas hingga 4 juta ton per tahun. Inisiatif ini mempertegas komitmen KAI Logistik dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Selain batu bara, sejumlah komoditas strategis lain juga memberi kontribusi signifikan, seperti BBM/BBK sebanyak 1,2 juta ton, kontainer 960 ribu ton, semen 177 ribu ton, layanan kurir 24.356 ton, hingga limbah B3 sebesar 5.598 ton. Tak hanya volume besar, pertumbuhan layanan juga mencerminkan peningkatan performa: angkutan kontainer naik 31%, semen naik 14%, dan kurir meningkat 8% dibandingkan bulan sebelumnya.

Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menyebut tren positif ini sebagai bukti bahwa moda rel semakin dipercaya oleh berbagai sektor industri sebagai solusi logistik masa kini.

“Kami tidak hanya mengangkut barang, tetapi juga menghadirkan efisiensi, keandalan, dan solusi yang adaptif terhadap dinamika pasar,” ujarnya.

Melalui KALOG Express, layanan pengiriman barang ritel berbasis digital, KAI Logistik telah menjangkau 244 titik layanan di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Kehadiran layanan ini mempercepat distribusi barang ke seluruh penjuru Indonesia  mulai dari tanaman, hewan peliharaan, sepeda motor, hingga barang elektronik dan frozen food  serta membuka akses logistik bagi pelaku UMKM dan masyarakat umum.

Sementara itu, layanan KALOG Plus menjadi andalan pengiriman barang dalam skala besar, terutama untuk sektor industri dan manufaktur. Layanan ini didesain tidak hanya untuk kecepatan dan volume, tetapi juga integrasi multimoda dengan pelabuhan dan kawasan industri strategis. Termasuk di dalamnya penggunaan reefer container untuk produk sensitif suhu, serta general cargo dan domestic freight forwarding.

Dengan strategi logistik yang terukur, jejak karbon rendah, serta jaringan infrastruktur yang terus dikembangkan, KAI Logistik memperkuat posisinya sebagai mitra utama dalam rantai pasok nasional.

“Moda kereta api akan terus menjadi poros distribusi nasional. Kami berkomitmen memperkuat ketahanan energi, memperlancar arus barang, dan mendorong pertumbuhan industri secara inklusif dan berkelanjutan,” tutup Fredi.(*)

Komentar

News Feed