KAI Logistik Ngebut! Kiriman Retail Naik 9%

Min.co.id ~ Jakarta ~  Dalam lanskap industri logistik ritel yang makin padat dan cepat berubah, PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) berhasil melaju kencang tanpa rem. Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini mencatat kenaikan volume angkutan sebesar 9% hingga April 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu  sebuah capaian signifikan di tengah tantangan biaya operasional dan persaingan layanan.

Lewat layanan KALOG Express, KAI Logistik kini mengelola pengiriman retail dengan rata-rata volume bulanan 4.871 ton, total mencapai 24.356 ton hingga Mei 2025. Lonjakan ini naik dari tahun sebelumnya yang berada di angka 22.427 ton.

“Peningkatan ini adalah cermin dari kepercayaan pelanggan terhadap kami. Komitmen kami adalah memberi layanan cepat, aman, dan efisien,” ujar Riyanta, Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik.

Menariknya, jenis barang yang dikirim semakin beragam. Paket dan sepeda motor masih mendominasi dengan volume masing-masing 16.685 ton dan 6.996 ton. Namun, tren baru mulai terlihat  KAI Logistik juga mengangkut hewan peliharaan dengan total volume 698 ton, serta berbagai produk lain seperti barang elektronik, sepeda, dan kebutuhan rumah tangga.

“Kami bukan hanya mengirim barang, tapi juga menjawab gaya hidup logistik modern masyarakat,” tambah Riyanta.

Tak sekadar mengandalkan moda kereta, KAI Logistik memaksimalkan efisiensi lewat optimalisasi rute pengiriman dan pemanfaatan teknologi digital, termasuk pengembangan aplikasi KAI Logistik TRAX yang memudahkan akses dan pelacakan layanan.

Inovasi lainnya, yaitu program Gerai, menjadi strategi jitu menekan biaya last-mile delivery. Gerai berperan sebagai titik dropping point yang dikelola mitra lokal. Petugas KALOG kemudian mengambil alih proses distribusi selanjutnya.

“Model ini memperluas jangkauan layanan, sekaligus mempercepat distribusi dengan biaya lebih ringan,” jelas Riyanta.

Pertumbuhan KAI Logistik turut diperkuat oleh tren nasional. Chain Indonesia memproyeksikan sektor transportasi dan pergudangan akan menyumbang Rp1.623,65 triliun terhadap PDB Indonesia di 2025, dengan pertumbuhan mencapai 12,53%. Sub-sektor logistik diprediksi semakin vital seiring kebutuhan pengiriman ritel, perdagangan online, dan distribusi antar wilayah.

Menatap masa depan, KAI Logistik tak berhenti di layanan reguler. Mereka sedang menyiapkan layanan cold chain logistics—mulai dari cold storage hingga kendaraan berpendingin, untuk menjangkau produk-produk sensitif suhu seperti makanan segar, farmasi, hingga produk pertanian.

“Kami sedang petakan potensi wilayah dan komoditas unggulan. Dalam waktu dekat, akan ada penambahan titik layanan berbasis data wilayah,” pungkas Riyanta.

KAI Logistik kini tak sekadar perusahaan pengangkut barang berbasis kereta. Ia telah menjelma menjadi solusi logistik terpadu yang menyasar pasar ritel, UMKM, hingga segmen premium.

Dengan inovasi berkelanjutan, diversifikasi layanan, dan efisiensi yang terus diasah, KAI Logistik semakin mantap berada di jalur cepat menuju masa depan logistik Indonesia yang terintegrasi dan canggih.(*)

Editor : Redaksi Min.co.id

Komentar

News Feed