Demam Timnas dan Efek Domino Ekonomi Nobar di Seluruh Indonesia

Min.co.id ~ Jakarta ~Euforia kemenangan Timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan cuma terasa di lapangan hijau. Kemenangan atas Republik Rakyat Tiongkok (1-0) pada 5 Juni 2025 lalu ternyata memicu efek domino ekonomi, terutama lewat fenomena nonton bareng (nobar) yang menjamur di seluruh pelosok negeri.

Tak hanya stadion yang penuh, berbagai sudut kota  dari warung kopi pinggir jalan hingga ballroom hotel  berubah menjadi tempat pesta rakyat. Namun lebih dari sekadar hiburan, nobar kini menjadi katalis pertumbuhan ekonomi sektor riil, terutama bagi pelaku UMKM.

“Pokoknya LPS siap dan selalu mendukung kegiatan nobar. Efek jangka pendeknya jelas: kegiatan sektor riil meningkat dan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam siaran pers, Sabtu (7/6/2025).

Menurut Purbaya, lonjakan konsumsi masyarakat saat nobar mendorong daya beli terhadap produk-produk lokal. Mulai dari kaos Timnas, makanan ringan, minuman kemasan, hingga layanan transportasi  semua ikut bergerak.

“Masyarakat jauh lebih aktif membeli produk lokal. Penjual kaos timnas, makanan, minuman, bahkan jasa ojek online, semuanya kecipratan berkah nobar,” katanya.

Purbaya menegaskan, momen kemenangan atas Tiongkok bisa berdampak jangka panjang. Penjualan merchandise seperti jersey “Merah Putih” diprediksi terus meningkat, apalagi setelah Indonesia resmi lolos ke ronde keempat kualifikasi Piala Dunia.

Salah satu nobar yang menyedot perhatian publik adalah kolaborasi antara LPS dan Klub Jurnalis Ekonomi Jakarta (KJEJ). Bertajuk “Efek Domino Timnas Menuju Piala Dunia”, acara ini digelar di sebuah hotel di bilangan Senayan.

Dihadiri 20 jurnalis ekonomi, suasana nobar menjadi semarak sejak Jay Idzes dan rekan-rekan turun ke lapangan. Ketegangan memuncak saat gol penalti Ole Romeny menggetarkan gawang Tiongkok  memastikan kemenangan bagi skuad asuhan Patrik Kluivert.

Layar videotron, sound system menggelegar, serta kuis interaktif menambah keseruan acara. Dari tebak skor hingga pencetak gol, penonton larut dalam atmosfer yang jauh dari kata “biasa”.

Menurut Purbaya, nobar kini bukan lagi sekadar gaya hidup, melainkan fenomena sosial yang punya daya dorong ekonomi luar biasa.

“Potensi ekonomi dari event olahraga seperti ini sangat besar. Nonton bareng di kafe, taman kota, atau halaman kantor jauh lebih greget dibanding nonton sendirian di rumah,” ujarnya.

Purbaya berharap momentum seperti ini bisa terus dimanfaatkan, bahkan didukung lebih luas oleh pemerintah daerah dan pelaku usaha. Dari semangat nasionalisme, gotong royong, hingga roda ekonomi yang berputar — nobar telah menjadi wajah baru ekonomi kerakyatan.(*)

Editor : Redaksi Min.co.id

Komentar

News Feed