Min.co.id ~ Jakarta ~ Bagi sebagian orang, menyantap buah setelah makan berat sudah menjadi kebiasaan. Rasanya segar, manis, dan sering dianggap sebagai penutup makan yang sehat. Namun, tahukah Anda bahwa makan buah setelah makan nasi bisa berdampak kurang baik bagi tubuh?
Meski buah merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi tubuh, waktu konsumsinya bisa memengaruhi cara tubuh mencerna dan memanfaatkannya. Menurut laporan Times of India yang dikutip pada Minggu (27/4/2025), mengonsumsi buah setelah makan justru dapat mengganggu proses pencernaan dan memberi efek samping yang tak disangka.
Berikut beberapa efek yang bisa terjadi jika Anda rutin makan buah setelah menyantap nasi dan makanan berat lainnya:
Beberapa jenis buah, seperti pisang, mengandung kadar karbohidrat dan gula alami yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi setelah makan nasi atau makanan tinggi karbohidrat lainnya, hal ini bisa meningkatkan total beban glikemik makanan Anda.
Sebagai contoh, satu buah pisang mengandung sekitar 20 gram karbohidrat. Jika ditambahkan setelah makan nasi, beban karbohidik tubuh meningkat signifikan dan bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba, terutama pada orang dengan risiko diabetes.
Beberapa buah seperti apel dan pir mengandung molekul fermentatif yang dikenal sebagai FODMAP (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides and Polyols).
Buah sebenarnya dicerna lebih cepat dibanding makanan berat seperti nasi atau daging. Namun jika dikonsumsi setelah makan besar, buah bisa terjebak lebih lama di lambung dan usus bersama makanan berat, sehingga bisa memicu fermentasi dalam sistem pencernaan.
Hasilnya? Perut terasa penuh, kembung, hingga nyeri perut ringan.
Banyak orang beranggapan bahwa makan buah kapan pun tetap sehat, bahkan bisa membantu menurunkan berat badan. Kenyataannya, buah tetap mengandung kalori dan gula.
Jika dikonsumsi setelah makan besar, buah justru menambah total asupan kalori harian tanpa manfaat pembakaran energi yang seimbang. Akumulasi kalori ini, jika terjadi terus-menerus, dapat menyebabkan kenaikan berat badan tanpa disadari.
Alih-alih dikonsumsi setelah makan besar, para ahli menyarankan agar buah dikonsumsi di antara waktu makan utama atau sebagai camilan sehat di pagi atau sore hari.
Misalnya, makan jeruk di sela waktu makan dapat membantu penyerapan zat besi karena kandungan vitamin C-nya. Atau, pisang dapat dimakan sebelum olahraga atau di antara makan siang dan malam untuk membantu menjaga kestabilan gula darah.
Meskipun buah adalah bagian penting dari pola makan sehat, waktu konsumsinya juga penting. Menjadikan buah sebagai pencuci mulut setelah makan nasi mungkin terasa nikmat, tapi bisa membawa dampak kurang baik bagi pencernaan, gula darah, dan berat badan.
Untuk hasil yang optimal, sebaiknya makan buah saat perut tidak terlalu penuh—yakni satu hingga dua jam setelah makan atau di waktu senggang sebagai camilan sehat.(*)