Min.co.id ~ Jakarta ~ Sabtu pagi yang cerah di sebuah showroom mobil kawasan Jakarta Selatan. Di antara deretan mobil mengilap, seorang pria muda terlihat duduk di balik kemudi sebuah SUV keluaran terbaru. Wajahnya tak hanya menyimpan rasa antusias—tapi juga rasa waswas.
Namanya Andra, 29 tahun. Setelah bertahun-tahun menabung dari hasil kerja freelance-nya, hari ini adalah momen penting. Ia akan test drive mobil pertama dalam hidupnya.
Tapi test drive bukan cuma urusan injak pedal gas.
“Gue sempet mikir, test drive ya tinggal ngebut aja. Tapi ternyata ada banyak hal yang harus gue perhatiin,” ujarnya sambil tersenyum canggung. “Gue gak mau salah pilih. Ini bukan beli permen.”
Dan memang benar. Dalam perjalanan singkatnya, ada enam hal yang akhirnya ia pelajari dan mungkin kamu pun perlu tahu.
1. Posisi Duduk: Awal dari Segalanya
Begitu masuk ke kabin, Andra langsung menyesuaikan jok. Ia menyadari, nyaman itu bukan soal mewah tapi soal pas.
“Gue bisa lihat spion? Bisa liat jalan depan dengan jelas? Duduk lama bisa bikin pinggang pegal nggak?”
Semua itu jadi pertanyaan penting sebelum roda mulai berputar.
2. Respons Setir & Rem: Tentang Kendali dan Kepercayaan
Di jalanan kompleks showroom, Andra memutar setir dan mencoba belok tajam. Tak hanya mengecek apakah mobil bisa nurut, tapi juga seberapa yakin ia saat menekan pedal rem.
“Kalau setirnya terasa ringan tapi nggak stabil, atau remnya delay gue nggak bakal tenang nyetir.”
3. Jalan Tak Selalu Mulus, Maka Tes Harus Realistis
Andra meminta rute test drive yang lebih variatif. Ia ingin tahu bagaimana mobil ini bertahan di tanjakan, tikungan sempit, dan jalan rusak. Ia tak sedang bermimpi punya mobil untuk pamer, tapi untuk berpetualang.
“Gue gak tinggal di jalan tol. Mobil ini bakal gue ajak lewat jalanan sempit kampung, bahkan nanjak ke Puncak.”
4. Sunyi Itu Mewah
Di tengah perjalanan, ia mematikan audio dan membuka jendela, lalu menutupnya lagi. Ia mendengarkan.
“Kalau kabin bisa menenangkan, itu bonus besar buat gue yang sering nyetir jauh sendirian.”
5. Fitur Bukan Gimmick
Satu per satu fitur dicoba: ABS, kamera mundur, Bluetooth. “Gue gak butuh fitur wah kalau nggak berfungsi maksimal. Tapi kalau semuanya bekerja, itu bikin pengalaman nyetir jadi lengkap.”
6. Tarikan Halus, Perjalanan Lurus
Saat masuk ke jalan lebih lengang, Andra menginjak pedal gas lebih dalam. Ia ingin tahu bagaimana suara mesin, perpindahan gigi, dan perasaan saat mobil melaju cepat.
“Gue nggak cari mobil balap. Tapi gue mau ngerasa tenang dan terkoneksi sama mobil ini. Kayak lagi ngobrol pelan-pelan, tapi ngerti satu sama lain.”
Beberapa puluh menit kemudian, Andra kembali ke showroom. Wajahnya terlihat lebih mantap. Ia belum membeli hari itu tapi ia sudah lebih dekat pada keputusan.
Test drive bukan soal teknis semata. Ia adalah pertemuan pertama antara manusia dan mesin yang kelak akan menjadi teman perjalanan menuju kantor, menjemput anak sekolah, atau sekadar melarikan diri dari hiruk pikuk kota.
Jadi, sebelum kamu memutuskan membeli mobil, lakukan test drive sebaik kamu menjalani sebuah perkenalan penting.
Karena mobil bukan sekadar kendaraan ia adalah bagian dari cerita hidupmu berikutnya.(*)Editor : Achmad