Min.co.id ~ Jakarta ~Puluhan Ribu honorer kategori R2 dan R3 Indonesia menggelar Aksi Damai di depan Gedung DPR RI dengan sebuah pesan yang jelas “Cukup Janji, Kami Butuh Kejelasan!”.
Massa yang tergabung dalam DPP Aliansi Honorer R2 dan R3 Indonesia menuntut keadilan atas status pekerjaan mereka, menginginkan pengangkatan menjadi PPPK penuh waktu, dan menolak opsi PPPK paruh waktu yang dirasa hanya sekadar penunda harapan.
Para honorer ini bukanlah wajah baru dalam dunia birokrasi negara. Mereka sudah bertahun-tahun mengabdi, berjuang di tengah ketidakpastian status dan kesejahteraan. Namun, janji pemerintah yang tak kunjung terealisasi semakin memperburuk keadaan. Keinginan mereka sederhana Meminta pengakuan sebagai pegawai tetap dengan hak yang jelas, bukan pekerja paruh waktu yang terpinggirkan.
Salah satu poin utama dalam tuntutan honorer ini adalah penolakan terhadap PPPK paruh waktu. Faisol Mahardika, S.Pd.Gr, koordinator aksi, dengan tegas menyampaikan bahwa pengangkatan PPPK paruh waktu hanya mengaburkan masalah yang seharusnya diselesaikan secara menyeluruh.
“Kami tidak ingin dijadikan pegawai kelas dua yang hanya dilihat pada saat dibutuhkan. Kami ingin diangkat sebagai ASN penuh waktu dengan hak-hak yang jelas dan terjamin,” ujar Faisol dengan semangat .
Poin kedua tuntutan mereka adalah kejelasan waktu pengangkatan. Sudah berulang kali honorer diminta untuk menunggu, namun tidak ada kejelasan kapan mereka akan diangkat menjadi ASN PPPK penuh waktu. Di balik tuntutan ini, terdapat kekecewaan mendalam terhadap ketidakseriusan pemerintah dalam menuntaskan persoalan yang telah lama mengemuka.
Keberadaan honorer yang seharusnya sudah menjadi bagian dari sistem pemerintahan dengan hak yang jelas, menjadi kekuatan utama yang menjaga roda birokrasi berjalan. Namun, dengan status yang tidak menentu dan hak yang terabaikan, honorer R2 dan R3 semakin merasa terpinggirkan. Jika benar pemerintah berpihak pada mereka, pengangkatan penuh waktu seharusnya bukanlah perkara yang ditunda.
Dengan Puluhan Ribu honorer turun ke jalan, pemerintah harus memilih mereka akan terus bermain dengan janji atau memenuhi tuntutan yang sah dari ribuan individu yang sudah lama berjuang untuk negeri ini. Sudah waktunya ada aksi nyata, bukan sekadar retorika yang semakin mengaburkan niat baik honorer yang ingin bekerja dengan penuh pengabdian.
Hari ini, aksi ini bukan hanya soal hak para honorer, tetapi soal integritas pemerintah yang harus berani memberikan kepastian dan keadilan bagi seluruh tenaga pengabdi negara. Jika pemerintah benar-benar serius, seharusnya tidak ada lagi ruang untuk penundaan. Jangan biarkan harapan mereka terus terluka oleh ketidakpastian yang tiada ujungnya.(*)
Penulis : Redaksi Editor : Achmad
Moga tetap semangat dan berjuang